Berita Lombok Timur
Wakil Gubernur NTB Launching Gotong Royong Bhakti Stunting di Lombok Timur
(NTB) menggerakkan semua organisasi perangkat daerah (OPD) di 10 kabupaten/kota yang ada di NTB untuk bergotong-royong menurunkan angka kasus stunting
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggerakkan semua organisasi perangkat daerah (OPD) di 10 kabupaten/kota yang ada di NTB untuk bergotong-royong menurunkan angka kasus stunting.
Upaya tersebut menjadi dasar Wakil Gunernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah melaunching program gotong royong Bhakti Stunting yang digelar di kantor Desa Lendang Nangka Utara bersama Posyandu Saling Asih, Kecamatan Masbagik, Lombok Timur, Senin (22/5/2023).
Hadir pada giat tersebut, Bupati Lombok Timur Sukiman Azmy, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih dan rasa bangganya kepada Pemerintah provinsi (Pemprov) khususnya Wagub NTB Sitti Rohmi Djalilah karena telah berkenan mengintervensi kegiatan tersebut.
"Saya sangat merasa bangga kepada pemerintah provinsi NTB karena telah berkenan menginterpensi kegiatan ini dan merupakan wujud kasih sayang dan cintanya khususnya kepada masyarakat Lombok Timur," ucapnya.
Baca juga: Wabup Sumbawa Barat Fud Syaifuddin Minta Dukungan Semua Pihak untuk Menurunkan Angka Stunting
Dijelaskan Bupati, upaya tersebut harus dilakukan bersama-sama, meliputi seluruh komponen masyarakat yang ada secara terstruktur dan fasih.
"Ini poinnya terstruktur dan fasih, di mana terstruktur ini dapat kita lihat baik itu dari dusun, desa, kecamatan, kabupaten dan semua terlibat kalau terkait penanganan Stunting ini," lanjutnya
Di akhir sambutannya Bupati Sukiman meminta kepada kepala puskesmas, Kades, Kadus, dan Posyandu untuk benar-benar mengawal program Bhakti Stunting ini agar berhasil dengan sebaik-baiknya.
Sementara itu, wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah mengatakan, jika semua pihak memahami apa yang dilaksanakan, dan mengetahui apa yang akan diperbuat, maka apa yang dihajatkan tentu akan berhasil.
Baca juga: BKKBN Provinsi NTB Targetkan Tahun 2023 Angka Stunting Menurun hingga 14 Persen
Ia juga secara teknis membagi tugas program tersebut dari level kabupaten sampai dengan dusun.
"Apa yang harus dilakukan karena kita semua memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing," ucapnya.
Dituturkannya bahwa Stunting adalah salah satu program prioritas dari presiden RI Joko Widodo dan pentingnya penurunan angka stunting secara nasional masih datang dari angka survei. Namun dalam hal ini provinsi NTB termasuk Lombok Timur sudah bisa membuktikan menyajikan angka stunting by name by adress.
"NTB termasuk Lombok Timur sudah bisa menyajikan angka stunting by name by adress, ini tidaklah mudah," ucapnya
"Silahkan bapak ibu datang ke provinsi lain di Indonesia belum ada data, belum ada yang inputnya hampir seratus persen seperti di NTB," lanjutnya.
Ia menjelaskan bahwa NTB secara bertahap mulai dari tahun 2019 inputnya baru 60 persen, tahun 2020 input naik ke 70 persen, namun mulai tahun 2021 input menjadi 99,5 persen terus sampai sekarang diinput secara maksimal diseluruh posyandu yang ada NTB.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.