Pendemo di Depan Kantor Gubernur NTB Sempat Tendang Mobil Plat Merah dan Adang Tangki BBM

Mobil itu awalnya hendak putar balik karena jalan depan kantor Gubernur NTB ditutup massa dari LMND

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH
Massa aksi dari Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) melakukan penghadangan mobil berplat merah saat melintas di depan kantor Gubernur NTB, Senin (22/5/2023). Mobil itu awalnya hendak putar balik karena jalan depan kantor Gubernur NTB ditutup massa dari LMND. 

Laporan wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Aksi demonstrasi Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Nusa Tenggara Barat (NTB) sempat diwarnai kericuhan, Senin (22/5/2023).

Sebabnya, salah satu massa aksi menendang mobil plat merah yang akan melintas di depan massa aksi.

Mobil tersebut hendak putar balik karena jalan depan kantor Gubernur NTB ditutup massa dari LMND.

Menanggapi kejadian tersebut Kapolsek Mataram Kompol Tauhid membenarkan kejadian tersebut.

Baca juga: Mahasiswa Demonstrasi Tuntut Gubernur NTB Transparan Soal Beasiswa, Singgung Soal Cawe-cawe Partai

Dikatakan Tauhid sempat ada kericuhan antara mahasiswa yang disebabkan miskomunikasi.

"Sempat ada sedikit cekcok lah antara adek-adek mahasiswa dengan kepolisian, miskomunikasi, tapi bisa semua dikendalikan," kata Tauhid.

Dikabarkan pengemudi mobil berplat merah tersebut akan melaporkan mahasiswa yang menendang pintu depan sebelah kanan.

Tauhid tersebut belum bisa memastikan laporan yang akan dibuat pengemudi mobil.

"Mungkin itu, saya belum dapat informasi, nanti kita konfirmasi lagi," tandas Kompol Tauhid.

Sebelumnya mahasiswa yang tergabung dalam LMND tersebut juga sempat melakukan penghadangan terhadap mobil mobil berplat merah yang melintas.

Tidak hanya itu massa aksi juga sempat menghadang mobil pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM).

Menanggapi kejadian tersebut Ketua LMND NTB Rohman Rofiky mengatakan sebelumnya sudah melakukan koordinasi agar tidak ada tindakan yang dapat menimbulkan kericuhan.

"Itu sudah kita larang dan sebagainya kami minta kerjasama dengan pihak kepolisian untuk mengembalikan kawan-kawan," tandas Rofiky kepada awak media.

Setelah sempat terjadi adu mulut antara aparat kepolisian dengan massa aksi, akhirnya massa aksi membubarkan diri.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved