AMRO Yakin Inflasi di Indonesia Kembali ke Sasaran pada Kuartal IV-2023
Kantor Riset Ekonomi Makro ASEAN+3 (AMRO) yakin, inflasi Indonesia akan kembali ke kisaran sasaran pada tahun 2023.
TRIBUNLOMBOK.COM, JAKARTA - Peningkatan harga energi dan pangan global mendorong melambungnya inflasi negara-negara di dunia termasuk Indonesia.
Pada tahun 2022, inflasi Indonesia mencapai 5,51 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Ini melampaui kisaran sasaran Bank Indonesia (BI) dan pemerintah yang sebesar 3 persen yoy plus minus 1 persen.
Baca juga: Tekan Inflasi di Bawah 4 Persen, Gubernur BI Yakin Bisa Lebih Cepat dari Perkiraan
Kantor Riset Ekonomi Makro ASEAN+3 (AMRO) yakin, inflasi Indonesia akan kembali ke kisaran sasaran pada tahun 2023.
Dalam dokumen AMRO Annual Consultation Report Indonesia edisi April 2023, lembaga tersebut memperkirakan inflasi kembali ke kisaran sasaran di kuartal IV-2023.
AMRO menyebut, melandainya inflasi Indonesia pada periode akhir tahun didorong oleh berbagai kebijakan baik dari pemerintah maupun BI.
Dari pemerintah, ada upaya untuk mengontrol suplai dan distribusi pasokan bahan pangan. Inilah kunci untuk menjangkar inflasi dari sisi suplai.
Sedangkan dari BI, sudah ada kebijakan pre emptive berupa kenaikan suku bunga acuan total 225 basis poin (bps) yang bisa menjangkar inflasi dari sisi permintaan.
Meskipun melambat, lembaga tersebut menyebut prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia 2023 cukup solid di tengah potensi perlambatan ekonomi global. Ini didorong oleh pemulihan permintaan dalam negeri yang kuat, seiring dengan melandainya tingkat inflasi Indonesia.
Belum lagi keputusan pemerintah untuk menghapus kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Ini menjadi angin segar bagi prospek turisme.
Dengan roda perekonomian yang makin berputar, maka kesempatan untuk penyerapan tenaga kerja makin terbuka lebar sehingga akan menambah daya beli masyarakat.
Selain peristiwa tersebut, AMRO melihat berbagai kebijakan yang dikeluarkan baik pemerintah maupun Bank Indonesia (BI) mampu untuk memperkokoh pertumbuhan ekonomi. Salah satunya, kebijakan untuk menjangkar inflasi.
Pemerintah telah menggelontorkan subsidi dan memberi bantuan sosial kepada masyarakat.
Kemudian, BI juga telah mengambil langkah pre emptive dengan mengerek suku bunga acuan dari Agustus 2022 hingga awal tahun 2023. Lebih lanjut, AMRO juga memuji capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022.
Pemulihan ekonomi Indonesia terlihat nyata dalam capaian pertumbuhan ekonomi tahun lalu. Pertumbuhan tersebut didorong oleh pemulihan konsumsi dalam negeri dan berkah kenaikan harga komoditas.
Bila AMRO menyebut inflasi kembali sesuai jalur pada kuartal IV-2023, Gubernur BI Perry Warjiyo lebih optimistis. Perry menyebut ada peluang inflasi kembali ke kisaran sasaran pada kuartal III-2023, atau dimulai pada Agustus 2023.
Antisipasi Inflasi Akibat MBG, Gubernur NTB Siapkan Pilot Project 10 SPPG di Pondok Pesantren |
![]() |
---|
BPS Kota Mataram Ungkap Tren Inflasi Jelang Idul Adha, Ingatkan Potensi Kenaikan Harga Sembako |
![]() |
---|
BI Rate April 2025 Tetap Dipertahankan pada Level 5,75 Persen |
![]() |
---|
Sekda Lombok Timur Tegaskan Sinkronisasi Data Harga untuk Redam Inflasi |
![]() |
---|
Pengendalian Inflasi saat Ramadan Jadi Fokus Tugas Mohan-Mujib dalam Waktu Dekat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.