AMRO Yakin Inflasi di Indonesia Kembali ke Sasaran pada Kuartal IV-2023
Kantor Riset Ekonomi Makro ASEAN+3 (AMRO) yakin, inflasi Indonesia akan kembali ke kisaran sasaran pada tahun 2023.
Ini seiring dengan inflasi yang telah berangsur turun. Menurut data otoritas statistik, inflasi per akhir kuartal I-2023 sudah berada di level 4,97 persen yoy.
"Jadi, inflasi IHK sudah mendekati 4 persen yoy. Kami yakin akan turun, akan turun lagi, sehingga kemungkinan di bawah 4 persen yoy pada Agustus 2023," kata Perry kala itu.
Tak hanya inflasi IHK. Perry bilang inflasi inti juga berhasil ditekan. Ia yakin, inflasi inti akan bergerak di kisaran 3 persen yoy hingga akhir tahun 2023.
Bahlil Optimistis 5 Persen
Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2023 bisa mencapai 5 persen.
Hal ini seiring dengan capaian realisasi investasi pada kuartal I-2023 yang mampu berada di Rp 328,9 triliun
“Melihat pertumbuhan investasi di kuartal I 2023 yang mencapai 16,5 persen (meningkat dari periode sama tahun lalu), saya optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu mencapai kisaran 5 persen,” tutur Bahlil dalam konferensi pers, Jumat (28/4/2023).
Menurutnya, investasi menjadi komponen penting yang bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia. Meski secara global perekonomian diprediksi melandai pada tahun ini, Ia optimistis dengan dorongan investasi, ekonomi RI mampu tumbuh sesuai harapan.
Dia memang tidak memungkiri resesi ekonomi global yang diperkirakan terjadi tahun ini tidak bisa dihindari. Dia pun mengungkapkan beberapa tantangan yang dihadapi ekonomi Indonesia pada 2023.
Bahlil membeberkan, beberapa tantangan ekonomi yang akan terjadi pada tahun ini, di antaranya, tahun ini mulai memasuki tahun politik yang mana pada capres akan mulai berkampanye untuk menyampaikan visi dan misinya kepada masyarakat, untuk pemilihan umum (pemilu) di 2024 mendatang. Menurutnya, pemilu akan membuat dunia usaha wait and see.
Selain itu, Dia juga menilai kondisi global tidak dalam keadaan baik-baik saja, salah satunya karena kredit macet perbankan yang terjadi di Amerika Serikat (AS) dan swiss yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi di kawasan AS dan Eropa.
“Belum lagi perang Rusia vs Ukraina yang kita tidak tahu kapan berakhir. Musim dingin kemarin kita lewati. Ada juga ketegangan China dan Taiwan. InsyaAllah Indonesia akan baik-baik saja,” harapnya.
Antisipasi Inflasi Akibat MBG, Gubernur NTB Siapkan Pilot Project 10 SPPG di Pondok Pesantren |
![]() |
---|
BPS Kota Mataram Ungkap Tren Inflasi Jelang Idul Adha, Ingatkan Potensi Kenaikan Harga Sembako |
![]() |
---|
BI Rate April 2025 Tetap Dipertahankan pada Level 5,75 Persen |
![]() |
---|
Sekda Lombok Timur Tegaskan Sinkronisasi Data Harga untuk Redam Inflasi |
![]() |
---|
Pengendalian Inflasi saat Ramadan Jadi Fokus Tugas Mohan-Mujib dalam Waktu Dekat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.