Pilpres 2024

Setelah Diumumkan Jadi Capres PDIP Elektabilitas Ganjar Melejit Lagi

Demikian hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada “pemilih kritis” nasional antara tanggal 25-28 April 2023.

Editor: Dion DB Putra
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Gubernur Jawa Tengah yang juga Calon Presiden 2024 dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo menyapa simpatisan saat lari pagi di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (30/4/2023). Ganjar Pranowo disambut antusias simpatisan dan warga yang berolahraga di sekitar GBK. 

TRIBUNLOMBOK.COM, JAKARTA - Tingkat keterpilihan atau elektabilitas Ganjar Pranowo melejit lagi setelah diumumkan sebagai bakal calon presiden Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) untuk Pemilihan Presiden 2024.

Demikian hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada “pemilih kritis” nasional antara tanggal 25-28 April 2023.

Baca juga: Angkatan Muda Kabah Dorong Cawapres Ganjar dari Kalangan NU atau Kader PPP

Sebelumnya pada periode 4-7 April 2023 atau setelah keputusan FIFA membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 2023, elektabilitas Ganjar di kisaran angka 13 persen.

Saat ini berdasarkan hasil survei terbaru SMRC, elektabilitas Ganjar Pranowo berada di angka 20,8 persen.

“Menjadi 20,8 persen pada 25-28 April 2023 baru setelah keputusan PDI-P mencalonkan Ganjar,” ujar Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam keterangannya yang dikutip pada Minggu (30/4/2023).

Dalam kurun waktu yang sama, elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto turun dari 18,3 persen menjadi 15,8 persen.

Sementara di urutan ketiga ada mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan elektabilitas 11,4 persen.

Elektabilitas Anies naik 0,7 persen dibanding dengan hasil survei SMRC pada 4-7 April 2023.

“Kenaikan Ganjar terjadi dari akumulasi penurunan pada Prabowo, pada pemilih yang belum menentukan pilihan sebelumnya, dan pada pemilih calon-calon lain,” kata Deni.

Deni mengatakan bahwa elektabilitas bakal calon presiden dalam tiga tahun terakhir cukup dinamis.

Pada 2020, Prabowo terlihat paling kuat. Lalu pada 2021 sampai akhir 2022, Ganjar menjadi paling kuat. Mulai awal 2023, Prabowo kembali menguat, menggeser posisi nomor dua Anies sejak Presiden Joko Widodo secara terbuka mendukung Prabowo.

Gubernur Jawa Tengah yang juga Calon Presiden 2024 dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo menyapa simpatisan saat  lari pagi di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (30/4/2023).  Ganjar Pranowo disambut antusias simpatisan dan warga yang berolahraga di sekitar GBK.
Gubernur Jawa Tengah yang juga Calon Presiden 2024 dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo menyapa simpatisan saat lari pagi di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (30/4/2023). Ganjar Pranowo disambut antusias simpatisan dan warga yang berolahraga di sekitar GBK. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

“Puncak dukungan pada Prabowo adalah pasca-keputusan FIFA membatalkan pelaksanaan Piala Dunia U20 di Indonesia, di mana Prabowo mendapat dukungan 18,3 persen dan Ganjar turun signifikan menjadi 13 persen pada 4-7 April 2023 dari 16,2 persen pada Maret 2023,” kata Deni.

Setelah itu, elektabilitas Ganjar mulai pulih dan menguat signifikan usai deklarasi bakal capres dari PDI-P.

Adapun survei nasional ini dilakukan pada pemilik handphone sebagai indikator pemilih kritis. Sampel survei ini dipilih melalui metode random digit dialing (RDD).

RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Dengan teknik RDD, sampel sebanyak 1021 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, divalidasi, dan di-screening.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved