Pemilu 2024

Partai NasDem Coret Relawan Anies Baswedan dari Daftar Caleg DPRD Bima

M Islamuddin, ketua Milenial Anies Baswedan di Kabupaten Bima dicoret dari daftar calon anggota legislatif (Caleg) Partai NasDem.

|
Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Sirtupillaili
Dok.Istimewa
M Islamuddin, ketua Milenial Anies Baswedan Kabupaten Bima 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Partai Nasional Demokrat (NasDem) mencoret sejumlah nama dari daftar calon legislatif (Caleg) untuk Pemilu 2024.

Salah satu nama yang dicoret yakni relawan Anies Rasyid Baswedan Kabupaten Bima M Islamuddin.

M Islamuddin merupakan bakal calon legislatif (Bacaleg) yang mendaftar untuk Daerah Pemilihan (Dapil) III, DPRD Kabupaten Bima.

M Islamuddin ditunjuk menjadi ketua Milenial Anies Baswedan Kabupaten Bima. Namun dalam proses kurasi, namanya dicoret bersama Bacaleg lain, seperti Gufran, Abdan, dan Bambang.

Partai NasDem Bima meloloskan sejumlah nama yang akan bertarung di Dapil 3, yakni Ilham (Tambora), Ikhram (Donggo), dan kepala Desa Ntana Hidayat (Soromandi) serta dua Caleg perwakilan perempuan.

Baca juga: Partai NasDem NTB Mulai Kocok Komposisi Bacaleg untuk Pemilu 2024

Menyikapi hal ini, Ketua Milenial Anies Kabupaten Bima M Islamuddin enggan berkomentar banyak perihal pencoretan namanya dari daftar Caleg Partai NasDem.

M Islamuddin mengaku tidak kecewa dengan keputusan tersebut.

Pria yang berprofesi sebagai jurnalis ini yakin masih ada peluang untuk ikut berkompetisi pada Pemilu 2024.

"Kecewa tidak. Ini bagian dari politik, karena partai punya pertimbangan lain. Saya harus terima dengan lapang dada," katanya.

Ditanya apakah tetap maju pada Pileg 2024 setelah dicoret dari NasDem? Ia dengan tegas menjawab tetap berpartisipasi pada pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

"Masih lihat peluang di partai lain. Insya Allah tetap maju," katanya.

Meski demikian, dia belum memutuskan akan berlabuh di partai mana.

Sementara ini, ia akan fokus terlebih dahulu memperkuat dukungan.

"Yang jelas saya sudah maksimal jalan untuk merangkul dukungan ke masyarakat," katanya.

Ia mengaku tidak kecewa jika dicoret NasDem dari daftar Caleg DPRD Bima Dapil III.

Islamuddin meyakini partai telah mempertimbangkan dengan matang sebelum mengambil keputusan.

"Yakin saja, ini adalah bagian rencana indah dari Allah dan kita ambil hikmahnya. Percayalah, apa yang melewatkan saya tidak akan pernah menjadi takdir saya, dan apa yang ditakdirkan untuk saya tidak akan pernah melewatkan saya," katanya.

Islamuddin tetap percaya diri bertarung di Pemilu 2024, terlebih dia mengaku memiliki darah politik yang diturunkan sang ayah.

Ia merupakan anak ketujuh dari pasangan almarhum Abdullah HA Rasyid (HAR) dan almarhumah Hj. Mahani. Ayahnya tercatat sebagai anggota DPRD Bima dua periode (1971-1977 dan 1977-1982).

Partai NasDem Kurasi Caleg

Sektretaris DPW NasDem NTB Wahidjan, saat ditemui TribunLombok.com pada Kamis (13/4/2023).
Sektretaris DPW NasDem NTB Wahidjan, saat ditemui TribunLombok.com pada Kamis (13/4/2023). (TRIBUNLOMBOK.COM/JI)

Terpisah, terkait proses seleksi Bacaleg,  Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasional Demokrat (NasDem) NTB Wahidjan menjelaskan, sebelum menyetor nama-nama ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Partai NasDem melakukan kurasi terlebih dahulu.

DPW Partai NasDem NTB bersama DPP sudah melakukan kurasi bakal caleg selama dua hari, sejak Senin (10/4/2023) lalu, di Jakarta.

Wahidjan mengakui, dalam proses kurasi banyak faktor yang menyebabkan sejumlah nama Bacaleg tidak lolos atau dicoret Partai NasDem.

Menurutnya, salah satu faktor penting yang harus dimiliki seorang bakal calon legislatif (Bacaleg) adalah modal finansial.

"Kita tidak menutup mata tentang realitas politik hari ini, bahwa kondisi perpolitikan hari ini, mesin politik harus jelas memiliki modal," jelas Sekretaris DPW NasDem NTB Wahidjan, di kantornya, Kamis (13/4/202) lalu.

Wahidjan menjelaskan, calon legislatif harus punya logistik atau modal, tidak hanya popularitas maupun kredibilitas saja.

Bukan tanpa alasan, Wahidjan menyebut, faktor modal ini juga didasari kondisi pertarungan partai politik di Indonesia yang liberal dan cenderung kasar.

"Semua orang akan menggunakan segala cara untuk mendapatkan suara. Gugat-menggugat, merebut suara dan sebagainya," ungkapnya.

"Sehingga saya memastikan, bahwa calon legislatif yang akan tampil dari NasDem tidak hanya memiliki popularitas dan elektabilitas, tapi juga kekuatan modal," tegasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved