Wisata Lombok

Gawe Desa Aikdewa di Lombok Timur Angkat Budaya Ngalun Aiq dan Mandik Penganten

Gawe Desa dirangkaikan dengan Gebyar Ngeson Aiq Kokok, Jalan Sehat, Bazar UMKM, Nyair, dan Pesta Rakyat sebagai penutup kegiatan

ISTIMEWA
Gawe Desa Aikdewa akan mengangkat adat dan budaya nenek moyang yang hampir punah yakni Ngalun Aiq dan Mandik Penganten. Gawe Desa dirangkaikan dengan Gebyar Ngeson Aiq Kokok, Jalan Sehat, Bazar UMKM, Nyair, dan Pesta Rakyat sebagai penutup kegiatan. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Gawe Desa Aikdewa, Kecamatan Pringgasela, Lombok Timur hadir kembali di tengah-tengah masyarakat.

Acara yang sudah ketiga kalinya digelar ini akan mengangkat adat dan budaya nenek moyang yang hampir punah yakni Ngalun Aiq dan Mandik Penganten.

Ketua Panitia Gawe Desa 3 Aikdewa, Hirpan Rosidi menjelaskan istilah Ngalun Aiq merupakan suatu brand utama Gawe Desa.

Namun tak melulu hanya adat budaya tersebut saja yang diangkat melainkan juga dirangkaikan dengan adat budaya lainnya seperti Mandik Penganten, Poposan, Rantok, Berolang-olang, Tari Rudat, Dila Siu dan lainnya.

"Sehingga setiap gelaran Gawe Desa selalu mengangkat adat budaya yang berbeda dan tentunya Ngalu Aiq yang menjadi brand utama pada gelaran tersebut harus ada menjadi penyangga atau pun pendamping dari budaya lainnya," ucap Hirpan menjawab TribunLombok.com, Senin (10/4/2023).

Baca juga: Masyarakat Gugat Pemda Lombok Timur Soal Pinjam Pakai Lahan KIHT

Hirpan mengungkap, penyelenggaraan Gawe Desa 3 ini akan mengangkat adat dan budaya Ngalun Aiq x Mandik Penganten pada 20 Juni 2023.

"Setiap gelaran prosesi Ngalun Aiq selalu ada karena sebagai brand utama event Desa Aikdewa sekaligus untuk menjaga kelestarian mata air, karena Aikdewa sangat berlimpah mata air," ungkapnya.

Prosesi Mandik Penganten, kata Hirpan, bertujuan untuk membersihkan kedua mempelai dari sisi negatif yang ada di dalam tubuhnya.

Sehingga saat menjalani pernikahannya kedua mempelai sudah bersih dari sisi negatif dan dapat menjalani kehidupan berkeluarga dengan aman dan nyaman.

"Prosesi Mandik Penganten itu sendiri harus dilaksankan di dekat mata air dengan terlebih dahulu menggelar beberapa ritual pembuka agar apa yang dihajatkan dapat dengan mudah tersampaikan," tuturnya.

Setiap gelaran Gawe Desa melibatkan seluruh elemen masyarakat Desa Aikdewa sehingga atmosfer dari setiap gelaran dapat dirasakan semua kalangan.

Adat-istiadat yang telah lama ditinggalkan oleh para leluhur dapat kembali dikenal masyarakat luas, khususnya di Desa Aikdewa.

Gawe Desa dirangkaikan dengan Gebyar Ngeson Aiq Kokok, Jalan Sehat, Bazar UMKM, Nyair, dan Pesta Rakyat sebagai penutup kegiatan.

Hirpan berharap kegiatan tersebut dapat memperkenalkan budaya yang telah lama hilang dari tengah-tengah masyarakat dapat dinikmati lagi keberadaannya oleh masyarakat milenial atau generasi Z.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved