Kuliner Lombok

Mengenal Tumpi, Jajanan Olahan Ikan Khas Pulau Maringkik yang Selalu Diburu Pendatang

Tumpi adalah jajanan olahan ikan khas suku Bugis Bajo di Pulau Maringkik, Lombok Timur, yang hampir tidak ditemui di wilayah NTB lain.

Editor: Laelatunniam
ISTIMEWA
KULINER LOMBOK - Wujud jajanan tumpi, makanan khas masyarakat Pulau Maringkik, Kecamatan Keruak, Lombok Timur. Tumpi adalah jajanan olahan ikan khas suku Bugis Bajo di Pulau Maringkik, Lombok Timur, yang hampir tidak ditemui di wilayah NTB lain. 
Ringkasan Berita:
  • Tumpi adalah jajanan olahan ikan khas suku Bugis Bajo di Pulau Maringkik, Lombok Timur, yang hampir tidak ditemui di wilayah NTB lain.
  • Jajanan Tumpi menjadi hidangan wajib dan sangat dicari oleh para tamu pendatang secara khusus saat perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.

TRIBUNLOMBOK.COM - Di tengah kekayaan kuliner Nusa Tenggara Barat, terdapat satu sajian legendaris yang sangat istimewa dan bersifat lokal, yaitu jajanan Tumpi.

Jajanan olahan ikan ini merupakan warisan turun-temurun dari suku Bugis Bajo dan menjadi identitas kuliner masyarakat di Desa Pulau Maringkik, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur.

Keunikan Tumpi terletak pada eksklusivitas penyajiannya.

Makanan ini hanya muncul dan dicari secara massal saat perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Jajanan Tumpi hampir tidak dapat ditemukan di wilayah NTB lainnya, menjadikannya harta karun kuliner Maringkik.

Naima (64), seorang warga Maringkik, bercerita betapa ramainya pendatang yang sengaja menyeberang ke pulau tersebut hanya demi mencicipi Tumpi selama peringatan Maulid Nabi.

“Orang ramai datang ke Pulau Maringkik hanya ingin mencicipi tumpi si segitiga itu. Apalagi besok maulid Nabi Muhammad SAW di sini, yang pertama kali dicicipi tamu pendatang ialah tumpi," ujarnya.

Proses Pembuatan Tumpi

Tumpi dibuat dari bahan dasar ikan yang dicampur dengan parutan kelapa dan bumbu rempah khas, seperti kunyit, bawang putih, bawang merah, dan aneka bumbu lain. Jenis ikan yang digunakan fleksibel, tergantung selera pembuatnya.

Semua bahan ini dilunakkan dengan cara ditumbuk. Setelah adonan jadi, ia dibentuk menyerupai segitiga.

Bentuk segitiga ini dicapai dengan bantuan daun pisang yang diletakkan di wadah kecil. Setelah dibentuk, Tumpi digoreng sebentar sebelum disajikan.

Tumpi bukan hanya sekadar jajanan, ia adalah simbol kebudayaan yang diwariskan dari nenek moyang suku Bugis Bajo hingga saat ini.

Bagi para wisatawan atau pecinta kuliner yang ingin merasakan keunikan hidangan ini, waktu terbaik untuk mengunjungi Pulau Maringkik adalah saat perayaan Maulid Nabi di Lombok Timur.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved