Inflasi Kota Bima Capai 6,28 Persen, Pasar Murah Diserbu Warga

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Inflasi Kota Bima per Februari 2023 mencapai 6,28 persen.

Laju inflasi pada Februari tersebut, naik jika dibandingkan bulan Januari 2023 yakni sebesar 5,39 persen.

Baca juga: Ketika Parkir Liar di Bima Semakin Meresahkan, Warga: Kami Butuh Wali Kota yang Paham UU LLAJ

Laju inflasi di Kota Bima ini naik turun sejak tahun 2022 lalu yang dipicu banyak faktor, satu di antaranya harga tiket pesawat.

Untuk menekan laju inflasi ini, beberapa pihak bekerjasama menggelar berbagai agenda.

Satu di antaranya pasar murah, yang digelar Kejaksaan Negeri (Kejari) Bima bekerjasama dengan BUMN yang ada di Kota Bima.

Pasar murah ini digelar Senin (27/3/2023), tepat di jalan raya depan kantor Kejaksaan Negeri Bima dan Kantor Pemerintah Kota Bima.

Pantauan TribunLombok.com pada pukul 15.30 WITA, pasar murah diserbu warga karena bisa mendapatkan harga miring.

Bahkan hujan yang mengguyur, tidak menyurutkan niat warga untuk berburu paket beras, minyak goreng dan gula hanya dengan harga Rp50 ribu.

Pasar murah ini diresmikan dua kepala daerah di Bima, yakni Wali Kota Bima H Muhammad Lutfi dan Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri.

Penekanan tombol sirine oleh Wali Kota Bima, Bupati Bima dan Kepala Kejari Bima menandai pasar murah dibuka secara resmi.

Wali Kota Bima menyampaikan, beberapa bahan pokok yang disediakan di pasar murah, untuk dibeli masyarakat dengan harga lebih murah dari harga pasar.

"Ada beberapa bahan pokok yang disediakan di sini, harganya jauh lebih murah dari harga pasar karena telah disubsidi," ujarnya.

Lutfi menjelaskan, ada beberapa bahan pokok yang dipasarkan secara murah kepada masyarakat.

Seperti beras premium, gula pasir, minyak goreng kemasan dan lainnya dengan harga yang terjangkau.