Kisah Petani Jamur Tiram Lombok Barat: Kandang Pernah Roboh, Kini Kewalahan Penuhi Permintaan Pasar
Awalnya Ilham berternak bebek sebelum bergelut di budidaya jamur yang dimulai tahun 2019
Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Wahyu Widiyantoro
"Normalnya segitu. Maksimal bisa sampai 10 kilogram perhari," ungkapnya.
Per 1.000 baglog tadi, Ilham jual jamur miliknya seharga Rp 25 ribu perkilogram nya, dan ia meraup untung sejumlah Rp2,5 juta per tiga bulan.
Dengan hasil tani jamur tiram yang kian diminati masyarakat, Ilham mengaku kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Dikarenakan, dirinya hanya memiliki lahan yang sedikit dibandingkan kebutuhan pasar.
Pada pantauan TribunLombok.com, Ilham memiliki setidaknya tiga petak kandang budidaya jamur, dengan masing-masing 1000 baglog perkandangnya.
Selain manisnya perjalanan budidaya jamur tiram milik Ilham, ia mengaku pernah terkena musibah beberapa waktu belakangan.
Salah satu kandang milik Ilham sempat roboh, akibat angin kencang yang menerpa beberapa waktu belakangan.
Baca juga: Budidaya Magot Solusi Pengurai Sampah Rumah Tangga Kota Mataram
"Tempat masnya duduk itu kemarin kandang saya. Tapi roboh karena angin. Sisa setengahnya yang bisa dipakai," jelasnya.
Kini Ilham dibantu oleh satu orang rekannya saja.
Perhari nya ia bisa mengirim hingga 10 kilogram ke Pasar Bertais, dan itu pun masih sangat kurang, karena jamur tiram sangat diminati oleh masyarakat.
Dan ia masih belum ada gambaran untuk ekspor jamur tiram miliknya ke luar negeri.
(*)
Ditertibkan KPK, Hotel di Lombok Barat Lunasi Tunggakan Pajak Ratusan Juta |
![]() |
---|
PUPR NTB Turun Pantau Jalan Rusak di Kediri Selatan yang Dikeluhkan Warga |
![]() |
---|
Pedagang Keluhkan Sepinya Pembeli Usai Pantai Ampenan Direvitalisasi |
![]() |
---|
Gelombang Tinggi Picu Banjir Rob, BPBD Kota Mataram Imbau Warga Jauhi Pantai |
![]() |
---|
Sentuhan Klasik Pantai Ampenan, Magnet Baru Wisata Sejarah Mataram |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.