Budidaya Magot Solusi Pengurai Sampah Rumah Tangga Kota Mataram

DLH Kota Mataram melakukan pengembangan budidaya magot sebagai solusi mungurangi sampah rumah tangga di Kota Mataram

TribunLombok/Laelatunni'am
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram HM Kemal Islam (7/6/2022). DLH Kota Mataram melakukan pengembangan budidaya magot sebagai solusi mungurangi sampah rumah tangga di Kota Mataram 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram melakukan pengembangan budidaya magot sebagai solusi mungurangi sampah rumah tangga di Kota Mataram.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, HM Kemal Islam, menyampaikan saat ini pihaknya sedang fokus dalam mewujudkan Mataram Magot Center yang lokasinya di Kebon Talo, Kamis (16/6/2022).

Setalah Magot Mataram Center terlaksana, kemudian budidaya magot akan dikembangkan di 50 kelurahan se-Kota Mataram.

"Mataram Magot Center (MMC) menjadi pusat dan diharpakan menjadi contoh di semua kelurahan bagaimana pembudidayaan magot ini," tuturnya.

Baca juga: Antisipasi Omicron Varian Baru Masuk ke Kota Mataram, BNPB Pusat Turun Tangan

HM Kemal menyebut budidaya magot sebagai upaya pengurangan sampah basah dan juga meningkatkan ekonomi masyarakat.

Saat ini pasar magot sendiri banyak diminati masyarakat, karena bisa diolah sebagai campuran pakan ternak yang harganya menyentuh angka Rp70 ribu per kilogram.

Saat pertemuan semua kelurahan, HM Kemal menyampikan setiap lurah meminta untuk difasilitasi pengembangan budidaya magot.

Akan tetapi sementara waktu DLH masih berfokus pada pengembangan di Kebon Talo terlebih dahulu.

Baca juga: Ikon Welcome to Mataram Jadi Spot Foto Warga, Walikota Ingatkan Tempat Parkir

Di sana pihak kelurahan atau masyarakat dapat berkunjung dan belajar bagaimana pengembangan budidaya magot.

"Usualan magot di setiap kelurahan sebagai atensi ke depan tapi kita fokus satu dulu," jelasnya.

Sementara untuk pembangunan lapak MMC ini ditargetkan selesai sebelum ulang tahun Kota Mataram bulan Agustus mendatang dan budidaya magot bisa dimulai setelahnya.

Ia juga menyampaikan sudah menyiapkan tenaga ahli dari luar daerah untuk mengoptimalkan budidaya magot sebagai sumber pendapatan yang menjanjikan.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved