Protes Jalan Rusak

PUPR NTB Turun Pantau Jalan Rusak di Kediri Selatan yang Dikeluhkan Warga

Warga yang geram karena kondisi jalan berlubang sempat protes dengan menanam pohon pisang di tengah jalan.

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
Dok. Istimewa
JALAN RUSAK - Tim Balai Pemeliharaan Jalan Provinsi Wilayah Pulau Lombok saat melakukan pemeliharaan ruas jalan Kediri–Kuripan dengan fokus pada normalisasi saluran yang tersumbat, Rabu (17/9/2025). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Nusa Tenggara Barat (NTB) turun langsung menyikapi keluhan warga soal jalan rusak di Dusun Bangket Dalam, Desa Kediri Selatan, Kecamatan Kediri, Lombok Barat.

Warga yang geram karena kondisi jalan berlubang sempat protes dengan menanam pohon pisang di tengah jalan, Selasa (16/9/2025).

Menyikapi aksi warga itu, Tim Balai Pemeliharaan Jalan Provinsi Wilayah Pulau Lombok bergerak melakukan pemeliharaan ruas jalan Kediri–Kuripan dengan fokus pada normalisasi saluran yang tersumbat.

Kepala Dinas PUPR NTB, Sadimin, menyebutkan bahwa penyebab utama kerusakan jalan di lokasi tersebut adalah buruknya sistem drainase.

“Fokus utama kegiatan kali ini adalah normalisasi saluran akibat endapan sedimen yang menyebabkan air tidak bisa mengalir dengan lancar. Ke depan perlu dilakukan pembongkaran pelat beton permanen yang menutupi saluran pinggir jalan,” ucap Sadimin setelah dikonfirmasi, Rabu (17/9/2025).

Sadimin menjelaskan, ruang milik jalan (rumija) tidak hanya sebatas badan jalan, tetapi juga mencakup bahu jalan, saluran, hingga jalur utilitas. Menurutnya, saluran air memiliki peran vital agar jalan tetap kering dan awet.

Namun kenyataannya, banyak saluran tertutup sedimen, sampah, bahkan pelat beton permanen yang dipasang warga. Akibatnya, air hujan meluap ke jalan, mempercepat kerusakan, dan mengganggu arus lalu lintas.

Kegiatan pemeliharaan yang dipimpin langsung oleh Kepala Balai Pemeliharaan Jalan Provinsi Wilayah Pulau Lombok ini, lanjut Sandimin, Tim membersihkan endapan tanah dan sampah, sekaligus mengidentifikasi titik-titik yang tertutup bangunan permanen.

“Ketika saluran bersih dan tidak tertutup beton, air hujan dapat mengalir lancar, jalan terlindungi, dan masyarakat bisa lebih aman serta nyaman,” kata Sadimin.

Sebelumnya, warga Dusun Bangket Dalam mengekspresikan kekecewaan dengan menanami pohon di jalan rusak sebagai bentuk protes kepada pemerintah. Aksi tersebut viral di media sosial dan menjadi sorotan publik.

Baca juga: Wabup Lombok Barat Minta Pengertian Warga soal Jalan Rusak di Kediri, Sebut Wewenang Provinsi

Salah satu warga, Irfan Hakim, mengatakan kerusakan jalan tersebut sudah berlangsung bertahun-tahun. Meski pernah terdengar kabar akan ada perbaikan, namun hingga kini tidak ada tindak lanjut.

“Sampai sekarang belum ada kabar untuk diperbaiki. Malah jalan menuju Praya yang duluan diperbaiki,” katanya.

Karena tak ada kepastian, tambah Irfan, warga bahkan kerap bergotong royong memperbaiki jalan dengan biaya patungan secara mandiri.

“Kadang warga inisiatif perbaiki sendiri, patungan dan sebagainya, untuk memperbaiki jalan tersebut secara mandiri,” demikian Irfan.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved