Protes Jalan Rusak

Jalan Rusak di Kediri Lombok Barat Akan Diperbaiki Total Tahun 2026, Warga Diminta Bersabar

Gubernur NTB berjanji akan melakukan perbaikan total pada tahun 2026. Karena itu, ia meminta masyarakat untuk bersabar

Editor: Laelatunniam
ISTIMEWA
JALAN RUSAK - Sejumlah pohon pisang yang ditanam di jalan berlubang di Dusun Bangket Dalem, Desa Kediri Selatan, Kecamatan Kediri Lombok Barat. Wakil Bupati Lombok Barat, Nurul Adha menyebut Gubernur NTB berjanji akan melakukan perbaikan total pada tahun 2026. Karena itu, ia meminta masyarakat untuk bersabar dan tetap mendukung langkah pemerintah. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT - Wakil Bupati Lombok Barat, Nurul Adha menanggapi aksi protes warga yang menanam pohon pisang di badan jalan berlubang sebagai bentuk kekecewaan terhadap kondisi infrastruktur yang tak kunjung diperbaiki.

Nurul Adha menyebut Gubernur NTB berjanji akan melakukan perbaikan total pada tahun 2026. Karena itu, ia meminta masyarakat untuk bersabar dan tetap mendukung langkah pemerintah.

“Jalan yang di Kediri itu jalan provinsi, memang sudah lama di keluhan masyarakat. Saya sudah sampaikan ke Pak Gubernur, dan beliau bilang insyaAllah di perubahan ini ada anggaran, meskipun hanya Rp400 juta,” ucap Adha setelah dikonfirmasi, Rabu (17/9/2025).

Ia menjelaskan, saat ini pemerintah memang sedang mengalami keterbatasan anggaran. Fokus utama Pemda saat ini adalah pada perbaikan drainase, guna menanggulangi banjir seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.

Terlebih lagi, menurutnya, kondisi di lapangan menunjukkan bahwa banyak saluran drainase di sekitar jalan tersebut telah ditutup oleh warga dan dialihfungsikan menjadi teras rumah hingga bengkel.

“Kalau anggarannya hanya Rp400 juta, mungkin drainasenya dulu yang diperbaiki. Saya harapkan masyarakat juga harus ikhlas, karena drainase yang sudah ditutup harus direvitalisasi,” tegasnya.

Ia menilai, kerusakan jalan Kediri tidak semata-mata akibat kelalaian pemerintah, namun juga disebabkan oleh ulah warga yang menutup aliran air.

“Pemda tidak bisa sepenuhnya disalahkan, karena ada andil masyarakat. Begitu drainase ditutup, air tergenang dan akhirnya merusak jalan,” ujarnya.

“Saya harap masyarakat tidak emosi. Permasalahan ini tidak hanya dari Pemda, tapi juga karena drainase yang ditutup masyarakat sendiri. Tahun 2026, Pak Gub sudah janji jalan ini akan diperbaiki total,”pungkasnya.

Sebelumnya, warga Dusun Bangket Dalem melakukan aksi tanam pohon pisang di badan jalan yang penuh lubang sebagai bentuk protes.

Aksi itu dilakukan karena jalan penghubung menuju bypass tersebut sudah lama rusak parah dan belum mendapat perhatian dari pemerintah. Selain rusak, jalan ini juga rawan tergenang saat musim hujan, bahkan air kerap masuk ke rumah warga.

“Kalau hujan airnya naik ke rumah warga. Pohon pisang ini jadi bentuk protes kami, karena jalan ini tak kunjung diperbaiki,” ucap Ainul warga setempat.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved