Protes Jalan Rusak
Wabup Lombok Barat Minta Pengertian Warga soal Jalan Rusak di Kediri, Sebut Wewenang Provinsi
Wakil Bupati Lombok Barat (Lobar), Nurul Adha, buka suara soal keluhan warga terhadap kondisi jalan rusak di Dusun Bangket Dalem
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Laelatunniam
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT - Wakil Bupati (Wabup) Lombok Barat (Lobar), Nurul Adha, buka suara soal keluhan warga terhadap kondisi jalan rusak di Dusun Bangket Dalem, Desa Kediri Selatan, Kecamatan Kediri, yang sempat diprotes warga dengan menanam pohon pisang di badan jalan.
Menurutnya, kondisi rusaknya jalan tersebut sudah berlangsung lama dan memang kerap menjadi keluhan warga setempat. Namun demikian, Pemerintah Daerah (Pemda) Lobar tidak bisa berbuat banyak lantaran jalan tersebut berada dalam kewenangan Pemerintah Provinsi NTB.
“Jalan yang di Kediri itu jalan provinsi, memang sudah lama di keluhan masyarakat. Saya sudah sampaikan ke Pak Gubernur, dan beliau bilang insyaAllah di perubahan ini ada anggaran, meskipun hanya Rp400 juta,” ucap Adha setelah dikonfirmasi, Rabu (17/9/2025).
Ia menjelaskan, saat ini pemerintah memang sedang mengalami keterbatasan anggaran. Fokus utama Pemda saat ini adalah pada perbaikan drainase, guna menanggulangi banjir seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.
Terlebih lagi, menurutnya, kondisi di lapangan menunjukkan bahwa banyak saluran drainase di sekitar jalan tersebut telah ditutup oleh warga dan dialihfungsikan menjadi teras rumah hingga bengkel.
“Kalau anggarannya hanya Rp400 juta, mungkin drainasenya dulu yang diperbaiki. Saya harapkan masyarakat juga harus ikhlas, karena drainase yang sudah ditutup harus direvitalisasi,” tegasnya.
Ia menilai, kerusakan jalan Kediri tidak semata-mata akibat kelalaian pemerintah, namun juga disebabkan oleh ulah warga yang menutup aliran air.
“Pemda tidak bisa sepenuhnya disalahkan, karena ada andil masyarakat. Begitu drainase ditutup, air tergenang dan akhirnya merusak jalan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Nurul menyebut bahwa Gubernur NTB telah berjanji akan melakukan perbaikan total pada tahun 2026. Karena itu, ia meminta masyarakat untuk bersabar dan tetap mendukung langkah pemerintah.
“Saya harap masyarakat tidak emosi. Permasalahan ini tidak hanya dari Pemda, tapi juga karena drainase yang ditutup masyarakat sendiri. Tahun 2026, Pak Gub sudah janji jalan ini akan diperbaiki total,”pungkasnya.
Sebelumnya, warga Dusun Bangket Dalem melakukan aksi tanam pohon pisang di badan jalan yang penuh lubang sebagai bentuk protes.
Aksi itu dilakukan karena jalan penghubung menuju bypass tersebut sudah lama rusak parah dan belum mendapat perhatian dari pemerintah. Selain rusak, jalan ini juga rawan tergenang saat musim hujan, bahkan air kerap masuk ke rumah warga.
“Kalau hujan airnya naik ke rumah warga. Pohon pisang ini jadi bentuk protes kami, karena jalan ini tak kunjung diperbaiki,” ucap Ainul warga setempat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.