Siswa Sekolah Jam 5 Pagi

Ogah Cabut Aturan Siswa Sekolah Jam 5 Pagi, Gubernur NTT: Kalau Tak Mau, Monggo Kasih Keluar Anaknya

Meski ada penolakan soal masuk jam 5 pagi, Gubernur NTT Viktor Laiskodat mempersilakan orangtua siswa untuk memindahkan anaknya dari sekolah terkait.

Editor: Irsan Yamananda
ISTIMEWA via POS KUPANG
Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Laiskodat dalam suatu acara. Meski ada penolakan soal masuk jam 5 pagi, Gubernur NTT Viktor Laiskodat mempersilakan orangtua siswa untuk memindahkan anaknya dari sekolah terkait. 

Viktor Laiskodat menegaskan dirinya tidak akan mencabut kebijakan ini. Terlepas dari pemimpin baru nantinya mau melanjutkan atau mencabut itu. Tetapi selama kepemimpinannya kebijakan itu tetap diberlakukan. 

Sebab baginya ini sangat penting. Dengan anggaran yang besar itu maka anak-anak akan disiapkan dengan baik dalam suatu sistem yang baik juga. 

Bagi dia, setiap perubahan pasti menuai pro dan kontra. Karena itu, ia sepakat bahwa perlu ada analisis dan kajian. Di samping Viktor mengaku saat ini sedang dilakukan kajian. 

Sebagaimana dikutip dari siaran YouTube Biro Setda Provinsi NTT, gubernur Viktor menerangkan anggaran yang begitu besar untuk investasi Pendidikan, namun minim sekali siswa mampu masuk ke perguruan tinggi seperti Universitas Indonesia maupun Universitas Gajah Mada. 

Viktor menyebut kebijakan itu merupakan hasil pertemuannya dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT serta para kepala sekolah. Kebijakan menurut dia hanya berlaku pada dua sekolah. 

"Dua sekolah itu sekolah unggul. Unggul dalam pengetahuan, unggul dalam karakter," kata dia. 

Mantan anggota DPR RI itu bilang dua sekolah itu untuk mencukupi segala kekurangan. Ia mengaku NTT tidak bisa disamakan dengan Jakarta. Kekurangan NTT seperti infrastruktur hingga suprastruktur. 

"Semua kita kurang, kecuali uang," sebutnya. 

Anggaran NTT untuk pendidikan sebesar 50 persen. APBD NTT mengalokasikan 35 persen atau melampaui amanat undang-undang yakni 20 persen. Belum lagi intervensi DAU dan DAK. 

Maka untuk menjawab besaran anggaran itu diperlukan desain khusus. Oleh karena itu, rencana khusus itu berfokus ke dua sekolah yakni SMAN 1 dan SMAN 6. 

Namun, ada sekolah yang justru meminta untuk menjalankan program demikian. Gubernur Viktor Laiskodat kemudian mengiyakan permintaan itu. 

"Ya coba saja. Nanti kita lihat ada yang sanggup. Laporan kepala dinas kepada saya, dua punya kemampuan dan dapat menjalankan. Pertama SMA 1, dua SMA 6," kata dia. 

Dua sekolah itu menurut dia akan berjalan terus dengan kebijakan masuk sekolah pukul 05.00 Wita. Karena itu, kalau ada kekurangan seperti kendaraan umum, dilakukan evaluasi.

Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Gubernur NTT Tolak Cabut Kebijakan Siswa Sekolah Jam 5 Pagi.

(Pos Kupang)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved