Pemda Lombok Timur Jamin Pembangunan Kampus 3 UIN Mataram di Pandan Dure Tak Bebani Keuangan Daerah

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Badan Pengelolaan, Keuangan dan Arsip Daerah (BPKAD) Lombok Timur memastikan pembangunan Kampus 3 Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram di Pandan Dure, Kecamatan Terara tak akan membebani keuangan daerah.

Hal tersebut ditegaskan Kepala BPKAD Lombok Timur H. Hasni menjawab TribunLombok.com, Rabu (22/2/2023).

"Kita pastikan, tdak ada beban bagi keuangan daerah terhadap pembangunan kampus UIN Mataram di Pandan Dure," ucapnya.

Sebab, kata dia, Pemda Lombok Timur dalam hal ini hanya memberikan tanah kepada UIN Mataram untuk dikelola.

"Ini kan tanah sudah ada bukan kita membeli, kalaupun mau dimanfaatkan oleh Pemda akan dimanfaatkan sebagai apa, oleh UIN Mataram melihat wilayah itu cocok untuk membangun perguruan tinggi," tuturnya.

Baca juga: Hibah Tanah untuk UIN Mataram, Bupati Lombok Timur: Aset Pendidikan untuk Pemekaran Kabupaten

Bupati Lombok Timur HM. Sukiman Azmy sudah memberitahukan ke Balai Wilayah Sungai (BWS) untuk rencana itu.

"Pak Bupati juga sudah bersurat, permakluman ke BWS, mengingat pembangunan itu berada di sekitar wilayah perairan yang dikelola BWS," kata dia.

Saat ini pembangunan masih belum bisa dilakukan karena secara resmi hibah tanah tersebut belum seutuhnya diterima UIN Mataram

Diantaranya yang berhak menerima hibah tanah tersebut adalah Kementrian Agama (Kemenag) NTB.

Kemenag NTB selanjutnya menyerahkan ke UIN Mataram.

"Prosesnya sekarang sedang di komunikasikan, nanti yang akan membuat permohonan hibah itu adalah Kemenag NTB dengan melampirkan RAB.

"Kemudian darimana sumber anggarannya, berapa biaya, manfaatnya untuk apa, saya kira itu akan diungkap nanti di proposal," kata dia.

Namun, kata Hasni, untuk titik kordinat pembangunan sudah ditinjau.

"Kiita punya sekitar 4 hektare di sana, itu yang nantinya akan menjadi tempat dibangunkannya kampus untuk UIN Mataram," ungkapnya.

Hasni juga memastikan, pembangunan yang dilakukan akan menguntungkan bagi daerah.

"Apalagi perguruan tinggi, pasti akan ada keuntungannya, semisal para pengajar, kemudian tenaga kerjanya, kemudian ada mahasiswa, pasti dari sisi ekonomi akan berdampak positif," demikian Hasni.

(*)