Berita Lombok Tengah
Budayawan Lombok Lalu Muhammad Putria Dukung Pembangunan Kereta Gantung Rinjani
Tujuannya merencanakan secara baik dan membuat aturan bagi setiap orang memakai kereta gantung Rinjani.
Penulis: Sinto | Editor: Dion DB Putra
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Tokoh adat dan budayawan Lombok, Raden Tuan H Lalu Muhammad Putria, SPd, MPd mendukung penuh pembangunan kereta gantung di Gunung Rinjani.
Menurutnya, pembangunan kereta gantung memiliki manfaat yang banyak. Hal tersebut dikatakan Lalu Muhammad Putri saat diwawancarai wartawan TribunLombok.com, Senin (20/2/2023).
Baca juga: DLHK NTB Tepis Isu Kerusakan Hutan Kereta Gantung Rinjani
Mantan kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah ini berpendapat, hal yang perlu dilakukan saat ini adalah duduk bersama antara tokoh pemerintah, tokoh adat, dan pihak Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).
Tujuannya merencanakan secara baik dan membuat aturan bagi setiap orang memakai kereta gantung Rinjani.
"Misalnya setiap orang tidak langsung pakai kereta gantung menuju Rinjani. Harus ada ritual seperti disembeq oleh mangku gunung," ujarnya.
Sembeq merupakan salah satu ritual pengobatan tradisional Sasak yaitu menempelkan sesuatu pada kening seseorang dengan cara dijampi.
Menurut pria yang juga Dewan Pembina Forum Silaturrahmi Keraton Nusantara (FSKN), disembeq ini tidak gratis. Seseorang misalnya harus membayar Rp 100 ribu.
Bisa juga sebelum wisatawan naik kereta gantung, mereka harus menginap di Aiq Berik, Lantan atau di mana saja selama beberapa hari.
Dengan demikian masyarakat setempat dapat manfaat dari kedatangan wisatawan.
"Kita perlu buat aturan yang menguntungkan rakyat. Jadi jika sekarang rakyat takut tidak akan bisa menjadi porter maka justru kita akan mengajak rakyat kita menjadi lebih terhormat," bebernya.
Dikatakannya, rakyat semestinya jangan mencari nafkah dengan tenaga sematara.
Dia yakin fasilitas kereta gantung akan membuat Lombok menjadi destinasi yang paling unggul di dunia. Lombok bakal dibanjiri wisatawan dari berbagai penjuru dunia.
"Yang penting dilakukan saat ini adalah buat peraturan dan duduk bersama. Tidak boleh naik langsung sekaliber presiden semuanya harus pakai aturan. Lihat saja di Bali, Mekkah itu semua ada aturan ketika berziarah. Itulah yang harus dipersiapkan," sebut pria yang juga datu atau raja kedatuan Siledendeng.
Lalu Putria juga menggarisbawahi soal budaya. "Kita juga harus menjaga budaya. Datu Siledendeng sebelumnya pernah mengatakan: eraq kanak lamun wah tebukaq Lendang Galuh Saq to bikan pait eaqn loeq Kao bodaq bekelayang. Arti singkatnya turis akan banyak," pungkasnya. (*)
Bupati Sumbawa Barat Ungkap Peluang Pengembangan Wisata Terintegrasi dengan KEK Mandalika |
![]() |
---|
Kerusakan Hutan Kian Parah, Walhi NTB Tolak Proyek Kereta Gantung Rinjani hingga Pertambangan |
![]() |
---|
7 Kilometer Jalan ke Proyek Kereta Gantung Rinjani di Lombok Tengah Bakal Diperlebar |
![]() |
---|
China Investasi 2,2 Triliun Bangun Kereta Gantung Rinjani, Pemprov NTB Sebut Di Luar Kawasan TNGR |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.