Pemilu 2024
Komentar Mantan Ketua DPW Perindo NTB Lalu Athari Usai Keluar: Saya Titip Partai Ini untuk Kalian
Athari mengaku sudah tidak nyaman lagi berada di partai Perindo yang ia tempati sejak 8 tahun silam
Penulis: Lalu Helmi | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Mantan Ketua DPW Perindo NTB Lalu Athari Fathullah resmi menyatakan diri keluar.
Sikap itu ia ambil setelah dua pekan kepemimpinan pengurus Partai Perindo NTB berganti ke Khairul Rizal.
Lalu Athari mengungkapkan sejumlah alasan mengapa dia meninggalkan partai tempatnya bernaung sejak 2014 silam.
Dia menilai Partai Perindo sama sekali tidak menghargai kinerja dan kerja keras ia dan kepengurusan yang ada selama ini.
Proses pergantian dinilainya terkesan dadakan dan arogan.
Baca juga: Pengurus Perindo NTB Ramai-ramai Mengundurkan Diri, Bakar Baju Partai dan KTA
"Proses ini memang terkesan dadakan sekali, kami ini belum satu bulan menyelesaikan tahapan Verfak, lantas tanpa sebab kemudian kami dipanggil Ketua Harian Nasional. Ini sejatinya hal yang biasa dalam politik, tetapi tidak lazim sesungguhnya, kesannya semau-maunya," kata Lalu Athari pada Jumat (10/2/2023).
"Belum kering keringat kami bekerja, tetapi kami diganti. Mestinya ada etika, sama sekali tidak memiliki etika politik. Perindo ini ndak ada yang mau ambil dulu, kami pasang badan, kami besarkan. Setelah itu mereka mau menikmati," sambunganya.
Athari mengingatkan, politisi itu mesti menjaga etika dan fatsun politik.
Athari mengaku sejak 2014 ketika Partai Perindo masih hanya sebatas Ormas, dirinya telah mulai bergabung.
Selama 8 tahun, ia pontang-panting membesarkan Perindo.
"Kami tidak ada kesalahan tapi ujug-ujug diganti. Negosiasi kita pernah lakukan, tetapi tidak diamini. Maka secara resmi hari ini saya secara pribadi, yang sudah hampir 8 tahun sejak 2014 menyatakan diri keluar secara resmi, sebagai anggota, kader maupun pengurus," terangnya.
"Kalau bahasa orang, kami datang baik-baik, kami titip partai ini. Semoga menjadi lebih baik sesuai dengan harapan," sambungnya.
Athari mengaku sudah tidak nyaman lagi berada di partai yang ia tempati sejak 8 tahun silam.
Diwarnai Bakar Baju Partai dan KTA
Pengurus Partai Perindo NTB ramai-ramai menyatakan diri keluar dari partai besutan Hary Tanoesoedijbdo, Jumat (10/2/2023) di Mataram.
Tak hanya resmi menyatakan keluar, mereka juga melakukan pembakaran terhadap baju Partai Perindo dan Kartu Tanda Anggota (KTA) masing-masing.
Tindakan itu dilakukan sebagai bentuk kekecewaan atas sikap yang diambil DPP Partai Perindo.
Sebelumnya, Lalu Athari Fathullah dicopot dari jabatan Ketua DPW Perindo NTB dan digantikan Khairul Rizal.
Hadir dalam kesempatan tersebut mantan Ketua DPW Perindo NTB Lalu Athari Fathullah, Sekretaris DPW Perindo NTB Abdul Madjid, Bendahara DPW Perindo NTB Zumroni dan sejumlah pengurus teras lainnya.
"Berdasarkan SK yang ada sekarang, saya masih sekretaris. Saya berbicara atas nama partai dan pengurus. Saya secara resmi bersama kawan-kawan, sejak Jumat 8 Februari ini menyatakan diri keluar dari Partai Perindo," kata Sekretaris DPW Perindo NTB Abdul Majid.
Pihaknya mengungkapkan sejumlah alasan mengapa mereka mengambil sikap demikian.
Abdul Majid menukil apa yang disampaikan Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi saat bertemu beberapa waktu yang lalu.
"Perlu kami sampaikan alasan kenapa kami direposisi, kalau kata TGB kepada kami, mereka ingin mencari sosok ketua partai yang bisa berdiri sejajar dengan partai lain. Itu kata TGB," terang Abdul Majid.
Baca juga: TGB Zainul Majdi Minta Kader Partai Perindo Punya Mental Petarung dan Pemenang
"Kalau dibahasakan nanti ditanya ke TGB apa maksudnya. Mungkin kami dianggap tidak layak dan tidak mampu," sambungnya.
Abdul Majid secara pribadi menyampaikan alasan yang lebih rinci mengapa ia memilih hengkang dari Perindo.
Pertama, semangat inklusivitas dan terbuka untuk semua pihak yang selama ini digaungkan Partai Perindo dinilainya sama sekali tidak terbukti di NTB.
Kedua, kampanye menolak politik identitas yang sering disampaikan elite Partai Perindo sama sekali juga tidak terbukti di NTB.
"Kemudian menolak politik identitas, nyatanya di NTB tidak terbukti. Itu hanya kampanye biasa, slogan kosong, itu yang membuat saya mengundurkan diri," jelasnya.
"Alasan ini cukup kuat bagi saya. Kami bergabung dulu diajak Lalu Athari karena melihat visi misi Partai Perindo yang sangat besar,menolak poltik identitas, inklusif, terbuka untuk semua kalangan. Tapi nyatanya tidak benar," sambungnya.
Abdul Majid mengklaim dirinya selama ini mendapatkan pembatasan dengan alasan latar belakang organisasi.
"Ini dari teman-teman DPD melaporkan, ada kepengurusan baru yang dibuat oleh organisasi, ketuanya dari golongan mereka.
"Ini kan ndak benar, ndak punya etika. Banyak laporan kepada kami, bahwa sturktur itu sudah jadi," sambungnya.
Wewakili seluruh pengurus DPW Perindo NTB yang menyatakan diri keluar, Abdul Majid ingin menyampaikan bahwa mereka bukanlah buruh politik.
Pernyataan itu ia lontarkan lantaran gonjang-ganjing adanya pergantian berhembus tak lama setelah mereka berhasil membawa Partai Perindo NTB lolos verifikasi faktual sebagai peserta pemilu 14 Desember 2022 silam.
"Keringat kami belum kering untuk pekerjaan Verfak. Mereka yang ganti ini tidak pernah menbantu sama sekali. Tiba-tiba mau masuk setelah pekerjaan selesai. Itu ada etikanya?" terang Abdul Majid.
Ia mengaku, telah menyampaikan hal tersebut kepada Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo melalui pesan singkat.
"Saya hanya ingin sampaikan ke Pak Ketua Umum bahwa keringat kami belum kering untuk memperjuangkan partai ini sehingga bisa lolos 100 persen di NTB tanpa ada campur tangan mereka-mereka yang menggantikan kami saat ini."
"Harapan kami, cukuplah kami yang di DPW yang diganti, jangan teman-teman di DPD. Kasian mereka Pak Metum. Kami yang berjuang mereka yang menikmati," tulis Abdul Majid kepada Ketua Umum Hary Tanoe.
(*)
Mendagri Setuju Rencana Revisi 8 UU Jadi Satu Omnibus Law tentang Pemilu, Pilkada, hingga Parpol |
![]() |
---|
Bawaslu Lombok Barat Temukan Perbedaan Hasil Penghitungan Ulang Surat Suara Caleg PKS |
![]() |
---|
KPU Lombok Barat Tetap Hitung Ulang Surat Suara Meski Massa Pendukung Caleg Ricuh |
![]() |
---|
Hitung Ulang Surat Suara di KPU Lombok Barat Ricuh, Pendukung Caleg Rusak Gerbang |
![]() |
---|
KPU Lombok Barat Jalankan Putusan MK Hari Ini, Hitung Ulang Suara Caleg PKS di Dapil 2 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.