Singgung Zul-Rohmi "Hobi" Mutasi Pejabat, Made Slamet: Itu Salah Satu Penyebab Masalah di NTB

Anggota DPRD NTB Dapil Kota Mataram itu menuturkan, setiap pejabat membutuhkan waktu untuk melakukan penyesuaian dengan pos baru yang dimanahkan kepada mereka.

Hal tersebut tentu butuh waktu. Melakukan analisa masalah, menyusun program, eksekusi program dan lain-lain.

"Kan orang butuh waktu penyesuaian juga, menduduki suatu jabatan harus menelaah masalah dulu. Ya kalau tempat baru itu clear semua, kalau ndak clear kan mereka yang akan kena. Itu perlu waktu," jelasnya.

"Kalau model begini, berpangaruh kepada kinerja. Program juga ndak bisa jalan. Ini mau jalan, sudah diganti. Baru ditingkat kadis, belum PPK dan lain-lain, bagaimana mau eksekusi anggaran," sambung Made Slamet.

Politisi PDIP itu mempertanyakan indikator dan parameter dari gubernur sehingga melakukan mutasi pejabat eselon II, III, dan IV berulang kali dalam tempo singkat.

Baca juga: Mutasi Lingkup Pemprov NTB, Ini Nama 12 Pejabat Eselon II yang Digeser

Menurutnya, sehebat apapun pejabat birokrasi tersebut, dipastikan mereka tidak akan bisa bekerja dengan baik, jika baru tiga bulan di OPD itu, kemudian dimutasi ke tempat lain.

Made Slamet berpesan kepada eksekutif agar menjaga stabilitas birokrasi dengan cara tidak terlampau sering melakukan mutasi.

"Lebih terlihat muatan politis. Ndak ada profesional, khususnya di eselon dua. Tapi kan kok begini, heran juga. Bagaimana mau nyaman kerja," terangnya.

(*)