Angka Anak Tidak Sekolah Jenjang Pendidikan Menengah di NTB Masih Tinggi
M Zaini mengkritisi kinerja Dikbud NTB atas kondisi pendidikan NTB yang sangat tidak baik
Penulis: Lalu Helmi | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Garuda Indonesia M. Zaini menyoroti tingginya angka anak tidak sekolah pada jenjang pendidikan menengah kelompok usia 16-18 tahun di NTB.
Statistik Pendidikan NTB berdasarkan data Sensusnas Maret 2022 yang dirilis pada (25/11/2022) Badan Pusat Statistik (BPS).
Angka anak tidak sekolah pada kelompok usia 16-18 tahun (pendidikan menengah) sebanyak 21,66 persen.
Sementara angka anak tidak sekolah pada jenjang SD sebesar 0,35 persen.
Kemudian angka anak tidak sekolah pada jenjang pendidikan SMP berada pada angka 4,91.
Baca juga: Dikbud Lombok Timur Alokasikan Dana Rp15 Miliar untuk Guru Honorer, Sekolah Pinggiran Jadi Prioritas
M Zaini mengkritisi kinerja Dikbud NTB atas kondisi pendidikan NTB yang sangat tidak baik.
Menurutnya, ini sangat jelas angka anak tidak sekolah jenjang pendidikan menengah sangat tinggi.
Beda halnya dengan angka anak tidak sekolah jenjang SD dan SMP sangat kecil.
"Ini patut kita pertanyakan, dikbud NTB selama ini kerjaannya apa sih," jelas Zaini Selasa, (7/2/2023).
"Padahal anggaran pendidikan sangat besar. Lebih-lebih NTB saat ini, punya banyak prestasi pada banyak hal. Akan tetapi, pendisikan sebagai pondasi penguatan IPM justru bobrok."
Kemudian untuk angka anak putus sekolah jenjang sekolah menengah/sederajat.
Berdasarkan data sesunas Maret 2022, sebanyak 1,22 persen anak putus sekolah.
Pada angka anak putus seharusnya 0 persen, tapi kalo melihat data dari BPS masih banyak anak yang putus sekolah.
Ini artinya Dikbud NTB tidak sedang serius menguris anak-anak bangsa dengan seluruh haknya untuk mendapatkan pendidikan sesuai amanah undang-undang pendidikan.
"Kami dari LSM Garuda Indonesia, meminta kepada Bapak Gubernur NTB untuk mengevaluasi total Dikbud NTB. Jangan sampai keberhasilan NTB, tertutupi oleh buruknya kinerja Dikbud NTB," tutup Zaini.
(*)
Biaya Hidup Rumah Tangga di Kabupaten/Kota NTB, Mataram Paling Besar |
![]() |
---|
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja NTB 2024: Kota Mataram Paling Rendah |
![]() |
---|
Eks Kadis Dikbud NTB Aidy Furqan Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Chromebook Kemendikbud |
![]() |
---|
Mantan Kabid SMK Dikbud NTB Ahmad Muslim Dituntut 2,5 Tahun Penjara di Kasus Pungli SMKN 3 Mataram |
![]() |
---|
Sekdis Dikbud NTB Serahkan DPA Pengadaan Chromebook ke Kejagung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.