Trivial

Dinas Kesehatan NTB Berikan Tips Pencegahan Nyamuk DBD Aedes Aegypti

Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr Zainul Arifin, memberikan beberapa tips upaya pencegahan DBD di rumah masing-masing.

Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
DOK ISTIMEWA/FITRI
Dinas Kesehatan NTB Berikan Tips Pencegahan Nyamuk DBD Aedes Aegypti - Kepala Seksi P2PMZ (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Zoonosis) Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr. Zainul Arifin, M.P.H yang memberikan tips pencegahan DBD di rumah masing-masing, Rabu (1/2/2023). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Nusa Tenggara Barat (NTB) sedang mengalami kenaikan kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Di Bulan Januari 2023 saja, sebanyak 382 kasus DBD telah tercatat oleh Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Dan menyebabkan 8 kasus kematian di Kabupaten Bima dan 4 kasus kematian di Kota Bima.

Kepala Seksi P2PMZ (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Zoonosis) Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr Zainul Arifin, memberikan beberapa tips upaya pencegahan DBD di rumah masing-masing.

Baca juga: Pemerintah Kota Bima Akan Tetapkan Status KLB Demam Berdarah

Awalnya, Zainul menjelaskan potensi gigitan nyamuk Aedes Aegypti ada di rumah masing-masing masyarakat.

"Ada di sudut-sudut ruangan yang ada di rumah. Seperti di belakang dispenser air, kamar mandi, bahkan genangan air di sudut-sudut rumah yang tidak terlihat," ungkap Zainul, Rabu (1/2/2023).

Alhasil Zainul menghimbau masyarakat agar tetap menguras genangan air dan menyikat bersih lokasi-lokasi yang mampu menampung genangan air.

Karena, telur-telur nyamuk Aedes Aegypti memiliki sifat menempel di dinding lokasi air tergenang, bukan mengapung.

Baca juga: Meski Tingkat Kematian Akibat Demam Berdarah Naik, Pemkab Bima Belum Tetapkan Status KLB

"Kalau dikuras saja tidak cukup, harus disikat juga dinding nya," cetus Zainul.

Zainul juga menjelaskan sifat nyamuk Aedes Aegypti yang tidak suka begadang.

Dikatakan olehnya, nyamuk Aedes Aegypti selalu menggigit di pukul 7 hingga 10 pagi, dan 3 hingga 5 sore, bukan di malam hari.

Diimbau oleh Zainul agar masyarakat lebih waspada di jam-jam berikut, dengan menggunakan lotion antik nyamuk.

Saat menutup pembicaraan, Zainul meminta masyarakat untuk tetap memperhatikan kebersihan di areal dalam rumah.

Karena pola hidup dan kembang biak nyamuk Aides Aigepty berada di lokasi yang bersih seperti di dalam rumah, bukan di selokan.

 

Bergabung dengan Grup Telegram TribunLombok.com untuk update informasi terkini: https://t.me/tribunlombok.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved