Berita Bima

Meski Tingkat Kematian Akibat Demam Berdarah Naik, Pemkab Bima Belum Tetapkan Status KLB

Saat ini Pemerintah Kabupaten Bima melalui Dinas Kesehatan (Dikes), mengintensifkan pemberantasan sarang nyamuk

Penulis: Atina | Editor: Wahyu Widiyantoro
Dok. Prokopim Kabupaten Bima
Rakor penanganan wabah Demam Berdarah di kantor Pemerintah Kabupaten Bima, Kamis (26/1/2023). Saat ini Pemerintah Kabupaten Bima melalui Dinas Kesehatan (Dikes), mengintensifkan pemberantasan sarang nyamuk. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA - Tingkat kematian akibat demam berdarah di Kabupaten Bima naik sebesar 7,78 persen.

Meski demikian, penetapan Kejadian Luar Biasa (KLB) atas wabah Demam Berdarah di Kabupaten Bima, belum ditetapkan.

Juru bicara yang juga Kabag Prokopim Kabupaten Bima, Suryadin yang dikonfirmasi mengatakan, sejauh ini belum ada keputusan penetapan status KLB.

Pasalnya, berdasarkan laporan kepala-kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM), dari jumlah 90 kasus Demam Berdarah terkonfirmasi positif kini telah berkurang.

"Dari yang 90 kasus itu, sudah ada yang dipulangkan. Artinya, yang terkonfirmasi positif sudah membaik," ungkap Suryadin.

Baca juga: Demam Berdarah di Bima Melonjak: Belum Sebulan Sudah Capai 75 Kasus, 5 Anak Meninggal Dunia

Saat ini Pemerintah Kabupaten Bima melalui Dinas Kesehatan (Dikes), mengintensifkan pemberantasan sarang nyamuk.

"Prioritas pada 20 desa, yang warganya terkonfirmasi positif," sebutnya.

Melihat lonjakan kasus Demam Berdarah, Sekda Kabupaten Bima H Taufik HAK meminta kepada rumah sakit memprioritaskan penanganan pasien rujukan.

Bahkan ketika pasien rujukan Demam Berdarah tersebut belum memiliki BPJS, tetap harus dilayani secara prioritas.

"Soal BPJS atau uang, itu nanti. Jangan tunggu orang mati, ribut baru gerak. Pokoknya harus ditangani secara prioritas," tegas Suryadin.

Sekda juga mengatakan, fogging atau pengasapan merupakan langkah terakhir yang bisa dilakukan.

Penting bagi semua pihak khususnya aparat pemerintah di kecamatan dan desa, sungguh-sungguh mencegah dan memberantas sarang nyamuk.

"Seluruh elemen masyarakat dibawah koordinasi Camat dan kepala PKM melakukan kegiatan gotong royong pembersihan tempat-tempat genangan air," kata Suryadin.

Kemudian, berkoordinasi terkait keberadaan kandang-kandang ternak di tengah perkampungan, agar dipindahkan sehingga tidak menjadi sarang nyamuk.

"Pak sekda juga meminta, memastikan tidak ada tempat berkembangnya jentik nyamuk yang bisa memicu terjadinya penyakit DBD," pungkas pria yang akrab disapa Yan ini.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved