Berita Bima
Tegas, Sekolah Pecat Oknum Guru Olahraga yang Diduga Lecehkan Siswi di Kota Bima
Tidak menunggu lama, guru olahraga di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kota Bima yang diduga lecehkan siswi diberhentikan.
Penulis: Atina | Editor: Sirtupillaili
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Tidak menunggu lama, guru olahraga di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kota Bima yang diduga lecehkan siswi diberhentikan.
Pemberhentian guru berinisial Pr alias Ry tersebut dilakukaj setelah orang tua siswi melapor ke kepala sekolah atas dugaan pelecehan seksual tersebut.
"Kami ambil langkah tegas, antisipasi dengan cepat, langsung kami berhentikan yang bersangkutan," ujar Emi Suriani, salah satu kepala SDN di Bima, Senin (23/1/2023).
Ia mengungkap, sejak mendapatkan laporan dari orang tua siswi yang diduga menjadi korban pelecehan, pihaknya langsung lakukan klarifikasi.
Dari hasil klarifikasi yang dilakukan terhadap oknum guru olahraga tersebut, membantah telah lakukan pelecehan.
Ia mengaku, saat itu guru olahraga bertugas memantau seluruh ruangan kelas saat upacara bendera dilaksanakan.
Baca juga: Terungkap Sosok Remaja Bogor Viral yang Bantu Damkar Buka Jalan Saat Macet, Ternyata Masih SMP
Namun guru olahraga tersebut melihat korban, kemudian memintanya masuk kelas saja.
"Tapi si guru olahraga ini mengaku, tidak ada menunjukkan alat kelaminnya atau lainnya," ungkap Emi.
Tidak berhenti di situ, pihak sekolah mengumpulkan informasi lain terkait guru olahraga tersebut.
Berdasarkan keterangan orang tua guru olahraga itu ungkap Emi, Pr merupakan mantan pasien rumah sakit jiwa di NTB pada tahun 2018 lalu.
Namun telah dinyatakan sembuh sehingga dikeluarkan.
Pr juga pernah ditahan selama 3 bulan, atas dugaan kasus pelecehan karena memegang tangan perempuan di jalan.
Akan tetapi dibebaskan, karena memiliki riwayat sakit jiwa.
"Surat-suratnya ini ada semua lengkap, yang menyatakan yang bersangkutan ini pernah menjadi pasien rumah sakit jiwa," bebernya.
Kendati demikian, pihaknya tetap memberhentikan Pr karena tidak ingin menimbulkan kesan Sekolah tidak bersikap tegas pada persoalan pelecehan.
"Jangan sampai anak-anak dan orang tua siswa takut semua, karena kami terus pertahankan. Jadi kami langsung berhentikan," tegasnya.
Emi pun mengaku, telah lakukan upaya pendekatan kepada keluarga korban, untuk mendapatkan klarifikasi dan kronologi lebih jelas.
Namun orang tua korban tidak hadir, hanya datang pada akhir pekan kemarin dengan membawa surat pemindahan anaknya dan mengaku telah lapor polisi.
"Kami ingin klarifikasi lebih jelas lagi sebenarnya, karena selama ini tidak pernah ada muncul masalah apapun. Apalagi baru dilapor sekarang, kejadiannya beberapa tahun lalu," pungkasnya.
Pada berita sebelumnya, orang tua siswi di sebuah SDN di Kecamatan Raba Kota Bima melaporkan seorang guru olahraga ke Polres Bima Kota.
Guru olahraga tersebut diduga lakukan pelecehan seksual, dengan menunjukkan alat kelaminnya kepada siswi tersebut.
Saat kejadian, korban sedang duduk di kelas 2 SD dan baru disampaikan ke orang tuanya saat ia duduk di kelas 5 SD.
Polres Bima Kota membenarkan telah menerima laporan tersebut dan kini sedang memeriksa sejumlah saksi.
"Betul, kami terima laporannya Jumat kemarin," jawab Humas Polres Bima Kota, Iptu Jufrin kepada TribunLombok.com.
(*)
Kabur ke Tangerang, Buron Kasus Korupsi KUR BNI Woha Bima Serahkan Diri ke Jaksa |
![]() |
---|
Warga di Bima Alami Krisis Air Bersih Gara-gara Mesin Pompa PDAM Rusak |
![]() |
---|
Mahasiswa di Kota Bima Ditemukan Berlumuran Darah di Kamar Kos, Diduga Korban Penganiayaan |
![]() |
---|
6 Mahasiswa Bima Ditetapkan Tersangka Perusakan Mobil Dinas, PBHM Dorong Pendekatan Restoratif |
![]() |
---|
Pemkot Bima Berencana Bangun Taman dan Alun-Alun di Lapangan Serasuba dengan Anggaran Rp4 Miliar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.