Breaking News

Istana Mulai Bicara Perombakan Kabinet, Kemungkinan Terjadi Bulan Januari 2023 Ini

Namun, ia mengatakan, publik sebaiknya sama-sama menunggu keputusan Jokowi mengenai reshuffle tersebut.

Editor: Dion DB Putra
Dok. Diskominfotik Kota Bima
Presiden Jokowi saat berkunung ke Kota Bima, Nusa Tenggara Barat pada 28 Desember 2022 yang lalu. Isu perombakan kabinet mulai berembus kencang lagi belakangan ini. 

TRIBUNLOMBOK.COM, JAKARTA - Isu perombakan (reshuffle) Kabinet Indonesia Maju semakin kencang berhembus setelah PDIP meminta Presiden Jokowi bersikap terhadap NasDem yang sudah mendeklarasikan Capres padahal masih berada di barisan kabinet.

PDIP meminta Jokowi mengganti tiga menteri dari NasDem, yakni Ketiganya adalah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate.

Baca juga: Daftar Menteri Paling Aman di Posisinya saat Presiden Jokowi Reshuffle Kabinet

Isu reshuffle tambah kencang setelah Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, ada kemungkinan perombakan Kabinet Indonesia Maju dilakukan oleh Presiden Jokowi pada Januari ini.

Namun, ia mengatakan, publik sebaiknya sama-sama menunggu keputusan Jokowi mengenai reshuffle tersebut.

"(Reshuffle) Mungkin Januari ini, kita tunggu bareng-bareng ya," ujar Ngabalin saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (5/1/2023).

Ngabalin mengatakan, siapapun menteri yang nanti di-reshuffle oleh Jokowi tetap harus lapang dada. Ia mengimbau agar menteri yang digeser dari kabinet sebaiknya tidak marah dan tetap semangat bekerja di manapun.

"Kalau nanti ada menteri yang diganti harus tetap semangat dan tersenyum seperti saat awal dipilih," kata Ngabalin.

"Jangan marah, jangan dongkol karena waktu Anda sudah sampai di sini saja. Tetap semangat dan harus berterimakasih pada presiden saat diangkat dan diberhentikan oleh beliau," ujarnya lagi.

Sebelumnya, Presiden Jokowi kembali memberikan tanggapannya saat ditanya soal isu perombakan kabinet yang disebut-sebut mungkin terjadi tahun ini. Dalam tanggapannya pada Senin (2/1/2023), Presiden Jokowi tidak menyampaikan banyak keterangan. Kepala Negara hanya menegaskan agar masyarakat menunggu saja keputusannya.

"Tunggu saja. Ditunggu saja," ujar Jokowi menjawab pertanyaan wartawan di kawasan Tanah Abang, Jakarta.

Saat wartawan kembali bertanya soal bagaimana nasib menteri-menteri dari NasDem jika reshuffle jadi dilakukan, Jokowi pun kembali menegaskan agar publik menunggu. "Ditunggu saja," kata Jokowi.

Sejak akhir 2022 hingga awal 2023, Presiden Jokowi sudah tiga kali menanggapi perihal isu perombakan kabinet. Dalam ketiga kesempatan tersebut, Kepala Negara hanya memberi jawaban yang singkat.

Pada 23 Desember 2022, Presiden Jokowi ditanyai tanggapan tentang hasil survei terbaru dari lembaga Charta Politika yang menyebutkan mayoritas responden sepakat apabila kabinet dirombak. Saat dikonfirmasi, Jokowi hanya menjawab singkat soal kemungkinan itu.

"Mungkin," ujar Jokowi kepada awak media usai meresmikan Bendungan Sukamahi di Jawa Barat.

Saat awak media menanyakan apakah kemungkinan reshuffle dilaksanakan awal 2023, Jokowi tidak memberikan jawaban pasti. "Ya nanti," katanya.

Isu mengenai perombakan kabinet sebenarnya kembali mengemuka menjelang akhir 2022.

Terlebih setelah salah satu Parpol koalisi pendukung Jokowi, yakni Partai NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres untuk Pilpres 2024. Pencapresan itu pun mendapat reaksi dari parpol koalisi dan relawan Jokowi.

Salah satu penyebabnya karena langkah NasDem yang dinilai berseberangan dengan permintaan Jokowi yang meminta hati-hati dan jangan terburu-buru menentukan sosok Capres.

Di sisi lain, sebagaimana disebutkan PDIP, sosok Anies Baswedan merupakan antitesis dari pemerintah. Selain itu, figur Anies juga kerap disebut berseberangan dengan politik Istana sehingga NasDem dianggap seperti bermain dua kaki.

Pada Desember 2022 lalu, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat meminta agar dua menteri asal NasDem, yaitu Syahrul Yasin Limpo serta Siti Nurbaya Bakar dievaluasi.

Namun, dalam keterangan pers seusai meresmikan pengembangan tahap 1 Stasiun Manggarai, pada akhir Desember lalu, Jokowi hanya tersenyum saat media meminta tanggapannya.

"PDIP menyarankan untuk me-reshuffle Mentan sama KLHK, Pak, PDIP menyarankan, apakah di antaranya itu (yang akan di-reshuffle)?" tanya wartawan kepada Jokowi.

Pertanyaan itu hanya direspons dengan senyuman oleh Jokowi. Presiden lalu kembali ditannya soal kisi-kisi mengenai menteri yang akan dicopot apabila ada reshuffle kabinet. "Clue-nya, ya udah," kata Jokowi lalu berjalan meninggalkan wartawan.

Hingga saat ini, Jokowi sudah tiga kali melakukan perombakan Kabinet Indonesia Maju. Reshuffle pertama dilakukan pada 22 Desember 2020. Saat itu ada enam menteri baru yang dilantiknya. Lalu, reshuffle kedua dilakukan Jokowi pada 28 April 2021 dengan melantik dua menteri baru. (kompas.com)

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved