Pemilu 2024

Kampanye Pemilu 2024 di Tempat Ibadah, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf: Itu Berbahaya Sekali

Kampanye di tempat ibadah dapat mengakibatkan lahirnya politik identitas yang kemudian merusak di dalam kalangan masyarakat

TRIBUN LAMPUNG/DENI SAPUTRA
Ketua Umum PBNU terpilih Gus Yahya Cholil Staquf bersama dengan mantan Ketua Umum PBNU Kiai Said Aqil Siradj saat pemilihan Ketua Umum PBNU pada Muktamar NU ke 34 di Universitas Lampung, Bandar Lampung, Jumat (24/12/2021). 

TRIBUNLOMBOK.COM - Ajang pesta demokrasi Pemilu 2024 sedianya tidak menggunakan tempat ibadah sebagai lokasi kampanye.

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan bahayanya kampanye di tempat ibadah.

"Ini berbahaya, kampanye di tempat ibadah itu berbahaya sekali, tolong jangan dilakukan," kata Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, Rabu (4/1/2023).

Alasannya, kampanye di tempat ibadah dapat mengakibatkan lahirnya politik identitas yang kemudian merusak di dalam kalangan masyarakat.

"Kita ini sudah melihat akibat-akibat dari politik identitas yang luar biasa merusak di berbagai masyarakat, berbagai negara yang ada saat ini," katanya.

Baca juga: Bawaslu Lombok Timur Antisipasi Pondok Pesantren Jadi Tempat Kampanye Politik

Gus Yahya menegaskan agar penyelenggara Pemilu untuk mempertegas lagi parameter ihwal aturan kampanye di tempat ibadah ini.

Selain itu, Gus Yahya juga mengimbau agar tidak ada lagi pihak-pihak yang menggunakan cara ini hanya untuk memenangi kontestasi politik.

"Itu berbahaya sekali, jadi tolong, harap, ya memang, dulu pernah ada ya pelarangan atau peraturan kampanye di tempat ibadah," urainya.

"Sekarang masih ada, cuma sekarang parameter kampanye di tempat ibadah itu seperti apa, saya kira mungkin perlu dipertegas ya."

"Mari kita jaga, jangan ikut-ikutan, ingin menang ya ingin menang tapi ya mbok jangan pakai cara itu," tutup Gus Yahya.

(Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul PBNU Minta Tidak Ada Lagi Kampanye di Tempat Ibadah Karena Berbahaya

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved