NTB Kirim 66 Tenaga Magang untuk Bekerja ke Jepang

Sebanyak 66 peserta lulus Pelatihan Daerah (Pelatda) tahap I praktik kerja ke Jepang. Mereka akan mendapat tunjangan Rp10 juta hingga Rp12 juta.

Penulis: Lalu Helmi | Editor: Sirtupillaili
Dok.Disnakertrans NTB
Suasana penutupan Pelatihan Daerah (Pelatda) Tahap I Praktik Kerja Magang Jepang, di Aula BLKDLN NTB, Selasa (2/1/2023) 

Mengakhiri sambutannya, I Gde Putu Aryadi meminta para peserta memiliki tekad dan motivasi, tidak mudah menyerah dan mengeluh dalam mengikuti program ini.

Ia menyebut tiga modal dasar yang harus dimiliki seseorang yang bermental pejuang.

Pertama, keyakinan diri, bahwa adalah keyakinan, dengan keyakinan itu, menjadi kekuatan dahsyat dan motivasi untuk mencapai tujuan mulia.

Kedua, ilmu dan keterampilan sebagai suluh kehidupan dan terakhir adalah uang atau modal finalcial.

"Tetap membawa nama baik warga Indonesia. Diantaranya aturan perusahaan diikuti dengan baik, jangan sampai ada yang melarikan diri, sebab akan berdampak pada kepercayaan Jepang terhadap warga Indonesia," pungkasnya.

Anggota Komisi V DPRD NTB H Bohari Muslim dalam sambutannya menyampaikan, program magang ke Jepang sangat bagus dan perlu lebih digaungkan ke masyarakat.

Pria yang merupakan alumni praktik magang Jepang pada tahun 1997 ini memberikan nasihat kepada peserta agar memperbaiki niat.

Magang ke Jepang ini jangan dianggap hanya untuk kerja, tetapi anggaplah sebagai suatu proses melatih diri.

Ia menyampaikan bonus demograsi pada tahun 2030 tidak akan tercapai tanpa dukungan SDM yang kompeten.

Dengan belajar dan bekerja di luar negeri, generasi muda akan mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman yang nantinya dapat ditularkan kepada lingkungan dan generasi selanjutnya.

“Selama di Jepang, adik-adik cari ilmu sebanyak-banyaknya agar pulang nanti kalian memiliki skill dan pengalaman. Sehingga adik-adik memiliki SDM yang berkualitas dan dapat membuka lapangan pekerjaan baru untuk memajukan Provinsi NTB,” harap Buchari.

"Negara Jepang tidak dianugerahi Sumber Daya Alam yang melimpah, namun orang Jepang memiliki sikap mental pantang menyerah. Sikap mental itulah yang perlu adik-adik tiru untuk mengolah SDA yang ada di NTB," sambungnya.

Selain itu, Ia berpesan ketika pulang ke Indonesia adik-adik jangan bermimpi untuk menjadi pekerja, tetapi bangunlah usaha, tidak harus usaha skala besar, tetapi minimal usaha kecil yang dapat menghidupi anggota keluarga dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.

Sementara itu, Ketua IKAPEKSI NTB Sukri dalam laporannya menyampaikan jumlah awal peserta Pelatihan Tahap I Praktek Kerja ke Jepang Tahun 2022 sebanyak 68 orang.

Proses pelatihan dari tanggal 24 Oktober 2022-4 Januari 2023. Materi yang diajarkan pada Pelatihan tahap I adalah bahasa Jepang, budaya dan FMD (Fisik, Mental dan Disiplin).

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved