Berita Lombok Timur

Dinkes Lombok Timur Ungkap Kekeliruan Masyarakat Hingga Pemerintah Terhadap Stunting

Di Indonesia sekarang yang banyak dalam kategori stunting bukan hanya pendek saja namun juga overweight atau kelebihan berat badan

TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA
Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur Pathurrahman saat mengisi acara pojok jurnalis yang diselenggarakan FJLT pada Lesehan Sekar Asri, Desa Sekarteja, Kecamatan Selong, Lombok Timur, Senin (5/12/2022). Di Indonesia sekarang yang banyak dalam kategori stunting bukan hanya pendek saja namun juga overweight atau kelebihan berat badan. 

"Secara keilmuan gizi anak yang stunting akan mengalami wasting atau kurus terlebih dahulu hingga kemudian menyebabkan gagal tumbuh pada anak," jelasnya.

Hingga kasus yang ditakutkan dalam stunting yakni dapat menyebabkan gagal metabolisme, di mana kejadiannya makanan yang ada tidak bisa diolah oleh tubuh si anak.

Langkah Penanganan

Hingga kemudian apa langkah supaya anak tidak Stunting?

Pertama adalah memastikan si ibu jangan kekurang gizi hingga mengalami penyakit.

Sebab hal itu akan juga berdampak pada janin hingga istilah stunting yang mempengaruhi adalah mengenai kurangnya gizi pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Baca juga: PKH di Lombok Timur Bantu Tekan Angka Stunting dan Kemiskinan

"Caranya adalah, pemerintah melalui Posyandu yang harus di perhatikan adalah ibu dan anak Balita," ungkapnya.

Kasus stunting di indonesia menjadi perhatian serius.

Alasannya pertama mengenai dampak dan juga banyaknya anak atau jumlah anak yang mengalami stunting.

"Dampak yang paling fatal adalah otak, dimana hal itu akan mengakibatkan kognitif pada anak," urainya.

Stunting juga akan mempengaruhi perkembangan SDM.

"Contoh jika prestasinya rendah, dia tidak lulus sekolah, hingga menikah, kemudian akan mengarah pada potensi anaknya juga akan stunting," tuturnya.

Stunting juga akan beresiko melahirkan beberapa penyakit lanjutan, diantaranya obesitas.

"Oleh karenanya bayangkan jika stunting tidak dicegah maka akan melahirkan generasi yang tidak sehat. kemudian jumlah anak yang mengalami stunting akan meningkat," demikian Pathurrahman.

Ketua FJLT Lombok Timur Rusliadi mengatakan, penguatan kapasitas tentang stunting penting utamanya bagi para wartawan.

"Ini penting supaya pemberitaan tentang stunting itu semua mengena, hingga apa yang didapatkan informasinya bisa langsung mengarah ke masyarakat dengan sebaik baiknya dan se benar benarnya," tutupnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved