Beredar Video Satpol PP Diduga Keroyok Mahasiswa saat Demo di DPRD Kabupaten Bima, Ini Penjelasannya

Aksi demo mahasiswa di DPRD Kabupaten Bima ini berujung bentrok, antara mahasiswa dan anggota satuan Polisi PP yang menjaga ruang rapat paripurna. 

Penulis: Atina | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
TribunLombok.com/Istimewa. 
Tangkapan layar saat seorang mahasiswa diduga dikeroyok beberapa orang Pol PP satuan berdemonstrasi di kantor DPRD Kabupaten Bima.  

Untuk itu, mahasiswa meminta pada DPRD Kota dan Kabupaten Bima agar segera membuat Perda tentang standarisasi harga komoditas pertanian. 

"Sudah bertahun-tahun persolan di Bima ini tentang harga pupuk yang tidak sesuai HET," ujarnya

Selain itu, mahasiswa juga mendesak DPRD Kota dan Kabupaten Bima, segera mengevaluasi kinerja KP3 dan meminta anggota Dewan segera memberikan kejelasan terkait dengan pembangunan infrastruktur jalan. 

Kemudian meminta Kapolres Bima Kota, agar tidak menggunakan gas air mata dan Water Canon saat pengamanan aksi demonstrasi.

Karena jangan sampai, tragedi di malang  terulang di Bima, ratusan rakyat mati akibat gas air mata. 

Diakhir orasinya, Juraidin menantang Ketua DPRD Kabupaten Bima untuk debat terbuka terkait persoalan yang terjadi pada para petani sekarang. 

Sementara itu, Plt Kasat Pol PP Kabupaten Bima, Suhardi yang dikonfirmasi terpisah via ponsel mengatakan, telah mendapatkan video tersebut. 

"Oh video ini, kalau video ini sudah saya dapat laporan dari anggota termasuk kasi saya yang ada di video itu," jawabnya. 

Menurut Suhardi, mahasiswa tersebut terjatuh sendiri. 

Baca juga: Komentar Jaksa Agung ST Burhanuddin Usai Sidak Kantor Kejari Mataram

Sedangkan anggota Pol PP yang terlihat dalam video tersebut, berusaha membantu. 

"Dikira oleh mahasiswa, anggota ingin melakukan kekerasan sehingga terjadi saling dorong dan mahasiswa berusaha memancing agar ribut sama anggota," jelas Suhardi. 

Namun tidak berlangsung lama, karena anggota Pol PP bersama anggota Polri berhasil menarik keluar mahasiswa yang berunjuk rasa. 

Menurut dia, kericuhan bermula dari mahasiswa memaksa masuk ingin mendobrak pintu ruangan sidang dan dihalangi oleh anggota Pol PP. 

Mahasiswa yang jatuh, karena tersandung setelah berlari terlalu kencang. 

Ia menegaskan, tidak ada kaitannya dengan anggota Pol PP apalagi sampai dikatakan dikeroyok, itu tidak benar. 

Suhardi menambahkan, yang memimpin langsung  pengamanan saat aksi adalah, Kasi Pengaman dan Pengawalan, Anwar.

(*) 
 

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved