Ambil DVR CCTV Lokasi Pembunuhan Brigadir J, Bawahan Ferdy Sambo Halangi Satpam yang Mau Lapor RT

TRIBUNLOMBOK.COM - Sidang lanjutan kasus obstruction of justice penyidikan Brigadir Yosua atau Brigadir J telah digelar.

Kali ini, Majelis Hakim menelusuri soal pergantian DVR CCTV di Kompleks Duren Tiga, lokasi pembunuhan Brigadir J.

Pergantian tersebut dilakukan oleh anak buah Ferdy Sambo, salah satu terdakwa pembunuhan Brigadir J.

Majelis Hakim menelusuri keterlibatan terdakwa AKP Irfan Widyanto dalam kasus tersebut.

Saksi turut mengungkap kronologi peristiwa itu.

Pasalnya, pergantian DVR CCTV disebut tanpa sepengetahuan ketua RT kompleks.

Hal tersebut diungkapkan oleh satpam kompleks, Abdul Zapar.

Abdul mengaku sempat ingin melapor ke ketua RT, tetapi dihalangi oleh AKP Irfan. 

Sontak, hal tersebut membuat Ketua RT gusar.

Pasalnya, DVR CCTV di tempatnya diambil tanpa izin.

Baca juga: Bharada E Mengaku Tak Bisa Tolak Perintah Ferdy Sambo, Keluarga Brigadir J Ragu: Bripka RR Saja Bisa

Zapar mengaku baru melaporkan peristiwa penggantian DVR CCTV kepada ketua RT setelah tiga hari berlalu, tepatnya pada 12 Juli 2022.

Saat itu, Zapar bersama rekan sesama satpam di Kompleks Polri dimarahi oleh ketua RT.

"Kenapa enggak ada laporan ke saya?" kata Zapar menirukan ketua RT.

DVR CCTV di Kompleks Duren Tiga menjadi bukti penting dalam peristiwa pembunuhan Yosua. Barang bukti ini, menurut dakwaan, diambil dan dirusak untuk menghilangan jejak kejahatan Ferdy Sambo.

Menurut Zapar, CCTV itu mengarah tepat ke samping rumah Ferdy Sambo.