Kembali Banjir dan Longsor, Komisi IV DPRD NTB Minta IMB Dievaluasi dan Perbanyak Dana Tak Terduga

Pihaknya mengaku menyampaikan simpati dan meminta pemerintah provinsi NTB dan Pemkab terkait responsif menangani bencana tersebut.

Penulis: Lalu Helmi | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
TribunLombok.com / Lalu Helmi
Ketua Komisi IV DPRD NTB H Ahmad Fuaddi saat ditemui TribunLombok pada Senin, (17/10/2022) 

Terkahir, pihaknya berharap adanya upaya komprehensif dari pemerintah provinsi perihal upaya mitigasi bencana.

Sebelumnya, banjir bandang dan longsor menerjang empat dusun di Desa Malaka, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Ahad (16/10) 2022. 420 kepala keluarga (KK) harus diungsikan.

Banjir dan longsor yang menerjang NTB terakhir pernah terjadi pada 2021 silam. Sejumlah kecamatan seperti di Lombok Barat dan Kabupaten Bima terkena air bah dan longsor tersebut.

Baca juga: 200 Anggota Polda NTB Dikerahkan Bersihkan Jalan Senggigi-Pemenang yang Tertutup Longsor

Kepala Desa Malaka, Akmaludin menyebutkan empat dusun itu, yakni, Setangi, Nipah, Lendang Luar dan Badung.

"Banjir bandang setinggi lutut orang dewasa menerjang rumah warga," katanya.

Sebanyak lima rumah, yakni, di Dusun Lendang Luar, Dusun Badung dan Dusun Setangi roboh.

Ia menyebutkan banjir bandang itu akibat dari hujan lebat yang melanda kawasan tersebut sejak Ahad (16/10) siang pukul 14.00 WITA dan masih terjadi hingga malam hari.

"Air berasal dari Bukit Setangi setelah hujan melanda dari siang hari," katanya.

Warga yang terdampak banjir, kata Akmaludin, saat ini harus diungsikan ke tempat yang aman.

Sebelumnya, sekitar 10 kilometer ruas jalan yang menghubungkan Lombok Barat-Lombok Utara atau tepatnya di Nipah, Setangi dan Lendang Luar, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Ahad (16/10), terputus akibat tertutup longsor.

Sehingga para pengguna jalan menuju Lombok Utara atau sebaliknya Lombok Barat harus melewati Pusuk Gunung Sari.

Kepala Desa Malaka, Lombok Utara, Akmaludin membenarkan terputusnya ruas jalan tersebut akibat longsor.

"Sampai sekarang belum juga bisa dilintasi oleh kendaraan," katanya.

Lokasinya berada di tiga dusun Desa Malaka, yakni, Setangi, Lendang Luar dan Nipah sepanjang 10 kilometer.

Ia menyebutkan longsoran tersebut terjadi setelah hujan lebat melanda kawasan tersebut sejak Minggu (16/10) pukul 14.00 Wita hingga menjelang malam.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved