Tragedi Kanjuruhan

Ricuh Arema Vs Persebaya Tewaskan 182 Orang, Dirut RSUD Kanjuruhan: Trauma, Terinjak dan Sesak Napas

Kerusuhan seusai laga Arema Vs Persebaya menewaskan 182 orang. Dirut RSUD Kanjuruhan menyebut mayoritas korban trauma, terinjak dan sesak napas.

Editor: Irsan Yamananda
Kompas/ Suci Rahayu
Pertandingan pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 bertajuk derbi Jawa Timur, Arema FC dan Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, Sabtu (1/10/2022) berlangsung panas. Kerusuhan seusai laga Arema Vs Persebaya menewaskan 182 orang. Dirut RSUD Kanjuruhan menyebut mayoritas korban trauma, terinjak dan sesak napas. 

Bobby mengatakan saat ini tim kepolisian tengah melakukan uji laboratorium forensik. Hasil uji laboratorium itu nantinya akan menjadi data untuk menyelidiki dugaan penyebab kematian tersebut.

"Nanti kalau sampai kajian-kajian ada tim nya sendiri, kita hanya memberikan data-data dari hasil pemeriksaan korban di rumah sakit kami," ujarnya.

Sementara itu, salah satu korban selamat dalam tragedi itu, Riyan Dwi Cahyono (22) warga asal Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar memgalami patah tulang di bagian tangan kanan.

Hal itu akibat pihaknya jatuh saat penonton kalang kabut keluar stadion, di tengah adanya tembakan gas air mata.

"Setelah jatuh, saya terinjak-injak supporter lain, sampai saya mengalami patah tulang. Saat itu, saya berada di tribun timur," katanya.

Baca juga: Kapasitas Stadion Kanjuruhan 38.000 Penonton, Tiket yang Dijual 42.000: Over Kapasitas!

Di tengah tembakan gas air mata itu, pihaknya mengalami sesak napas. Beruntungnya ia segera terevakuasi ke tempat yang lebih aman, hingga nyawanya pun selamat.

"Waktu itu sebenarnya saya bersama teman perempuannya. Namun, ia tidak tahu di mana keberadaannya hingga saat ini, pascapihaknya terjatuh dan terinjak-injak," pungkasnya.

Jokowi Minta Kapolri Usut Tuntas

Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut menanggapi insiden tersebut. 

Melalui kanal YouTube Sektretariat Presiden, Jokowi menyampaikan duka cita yang mendalam kepada para korban yang tewas.

Jokowi juga telah berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan dan Gubernur Jawa Timur untuk mengawasi para korban luka yang tengah dirawat di rumah sakit.

Tujuannya agar para korban mendapatkan perawatan medis yang terbaik.

Ia juga telah memerintahkan Menpora, Kapolri dan Ketua Umum PSSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh soal pelaksanaan pertandingan sepak bola dan prosedur pengamanan penyelenggaraan.

"Khusus kepada Kapolri saya minta melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini," katanya seperti dikutip pada Minggu (2/10/2022).

"Saya juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan," imbuhnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved