Berita NTB
Enam Tahun Hilang, Direktur RSUP NTB Dokter Mawardi Belum Juga Ada Kabar, Berikut Kata Polisi
Enam tahun hilangnya Direktur Utama RSUP NTB, Dokter Mawardi Hamri, belum juga menemukan titik terang.
Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Enam tahun hilangnya Direktur Utama RSUP NTB, Dokter Mawardi Hamri, belum juga menemukan titik terang.
Beberapa pejabat Kepala Kepolisian Daerah yang telah berganti hingga sayembara Rp200 juta, belum juga bisa mengungkap penyebab hilangnya Dokter Mawardi.
Bahkan, kasus ini telah ditutup sejak tahun 2018, dan belum juga menemukan titik terang terkait keberadaan Dokter Mawardi.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dir Reskrimum) Polda NTB, Kombes Pol Teddy Ristiawan pun turut memberikan beberapa keterangan terkait hilangnya Direktur RSUP NTB tahun 2016 tersebut, di Mapolda NTB, Senin (19/9/2022).
Baca juga: Kasus Korupsi Uang Makan Minum Pasien RSUD Sondosia Bima, Orang Dalam Berpeluang Jadi Tersangka Baru
Teddy menjelaskan, bahwa kasus yang telah ditutup pada tahun 2018 ini bisa saja dibuka kembali.
Asalkan ada petunjuk keberadaan Dokter Mawardi, maupun unsur perlawanan hukum atau tindak pidana.
Teddy juga menuturkan, jika ada petunjuk terkait keberadaan Dokter Mawardi, Polda NTB akan menindaklanjutinya melalui tim Informasi dan Teknologi.
Adapun alasan tidak dapat ditemukannya Dokter Mawardi akibat nihilnya petunjuk yang mengarah terkait keberadaan Dokter Mawardi.
Baca juga: Asisten 1 Setda Bima Tersangka Kasus Korupsi Bansos Kebakaran Terancam Dicopot dari Jabatannya
"Setiap kasus, kan berbeda-beda. Ada kasus besar tetapi mudah diungkap, ada kasus kecil yang sulit diungkap. Tergantung petunjuk," jelas Teddy.
Sementara itu Teddy menjelaskan, walau kasus ini telah ditutup secara resmi, Polda NTB terus menggali informasi terkait keberadaan Dokter Mawardi.
"Tetap kami usahakan. Kami juga tetap menjalin silaturahmi dengan pihak keluarga Mawardi untuk saling berkomunikasi," kata Teddy.
Saat menutup wawancara, Dir Reskrimum berharap masyarakat yang mengetahui keberadaan Dokter Mawardi untuk segera melapor ke Polda NTB. (*)