Berita Kota Bima

Mahasiswa Luka-luka Saat Demo Ricuh, Kapolres Bima Kota: Saya Mohon Maaf

Koordinator Lapangan Cipayung dari HMI, Firdaus menyebut tindakan polisi yang menangani demo ricuh dengan gas air mata, tidak boleh dilakukan.

Penulis: Atina | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM/ATINA
Mahasiswa Luka-luka Saat Demo Ricuh, Kapolres Bima Kota: Saya Mohon Maaf - Mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus, menuntut Kapolres Bima Kota atas insiden bentrok yang terjadi pada Senin (5/9/2022), sejumlah mahasiswa terluka. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus, kembali menggelar aksi demonstrasi pada Kamis (8/9/2022).

Sasarannya ke Mako Polres Bima Kota, menuntut tanggungjawab Kapolres AKBP Rohadi atas luka-luka yang diderita mahasiswa, pasca ricuh dalam aksi yang digelar Senin (5/9/2022).

Koordinator Lapangan Cipayung dari HMI, Firdaus menyebut tindakan polisi yang menangani demo ricuh dengan gas air mata, tidak boleh dilakukan.

Pasalnya, tidak hanya menyebabkan luka tapi ada banyak efek lain yang ditimbulkan karena gas air mata mengandung bahan kimia.

Baca juga: Ongkos Ojol dan Bus Naik! Berikut Rincian Tarif yang Akan Berlaku

"Sesak nafas, mata infeksi, belum lagi ada massa kami yang kepalanya bocor," ungkap Firdaus.

Dalam tuntutannya, Cipayung meminta pertanggungjawaban Kapolres Bima Kota atas insiden tersebut dan mengubah SOP penangan demonstrasi.

Sementara itu, Kapolres Bima Kota AKBP Rohadi terlihat langsung keluar menemui massa di depan Mako Polres Bima Kota.

Dalam pernyataannya, kapolres meminta maaf atas bentrok yang terjadi.

Baca juga: Jokowi: Pemerintah Berupaya Lindungi Rakyat dari Gejolak Harga Minyak Dunia

"Saya sebagai Kapolres Bima Kota, memohon maaf atas insiden yang telah terjadi," kata Rohadi.

Selain itu, ia juga mengarahkan kepada mahasiswa jika ada yang terluka maka bisa dilaporkan untuk ditindaklanjuti.

"Kami akan proses sesuai aturan yang ada," tegasnya.

Terkait SOP penggunaan gas air mata, Rohadi mengatakan hal tersebut sudah sesuai aturan.

Ia pun mengungkap, polisi sering diprovokasi tapi pihaknya semaksimal mungkin menahan diri.

"Kami tetap ke depankan persuasif," tandasnya.

Di akhir tanggapannya, kapolres meminta mahasiswa menyampaikan pendapat dengan tertib dan menjaga Kamtibmas Kota Bima.

"Kami mendukung apa pun yang temen-temen mahasiswa lakukan. Kami bukan musuh mahasiswa kami hanya mengawal. Silakan berdemo, tapi jaga ketertiban dan keamanan," pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved