Tingkatkan Mutu Pendidikan, Bupati Bima: Intervensi Program dari Luar Dibutuhkan

Bupati Bima, Indah Dhamayanti Putri, menerima Tim Independent Strategic Review Program INOVASI

Penulis: Atina | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TribunLombok.com/Atina
Pertemuan Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri dengan Tim Independent Strategic Review Program INOVASI. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA - Bupati Bima, Indah Dhamayanti Putri, menerima Tim Independent Strategic Review Program INOVASI di Kabupaten Bima.

Tim yang dipimpin Mr. Simon Henderson tersebut, hadir bersama Education Specialist Petra Wiyanto Bodrogini, Subnational Education Nurman Siagian dan Gender Specialist Leya Cattleya, Senin (5/9/2022) di ruang rapat Bupati Bima.

Team Leader Mr. Simon Henderson menyampaikan, kehadiran tim saat ini untuk menilai sejauh mana dukungan INOVASI dan Department of Foreign Affairs and Trade Australia (DFAT), memberikan manfaat bagi Kabupaten Bima.

Khususnya, untuk Program Literasi bagi masyarakat Kabupaten Bima.

"Kami juga ingin mendengar, apa saja kekurangan program INOVASI. Jika ada hambatan atau kendala, masih dapat dilakukan perbaikan ke depannya," kata Simon.

Ia menambahkan, seluruh informasi yang diperoleh dalam pertemuan ini akan disampaikan kepada INOVASI dan DFAT Australia, sebagai pijakan untuk langkah awal.

Baca juga: Sirajudin Berpeluang Kabur, Mahasiswa Minta Kejari Bima Tahan Tersangka Korupsi Bansos Kebakaran

Sementara itu, Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri mengatakan, kondisi geografis wilayah Kabupaten Bima sangat luas.

Sehingga untuk meningkatkan kwalitas Pendidikan, pemerintah daerah ingin adanya intervensi program dari pihak lain.

Namun tegas bupati, Kabupaten Bima bukannya ingin tergantung pada bantuan program pembangunan yang ada, tetapi pemerintah daerah berkeinginan besar agar program yang pernah ada, tetap berlanjut.

Seperti program INOVASI, yang sebelumnya pernah mengintervensi dunia pendidikan di Kabupaten Bima.

"Meskipun ada perubahan nama program, tetapi memiliki tujuan yang sama dengan dukungan program sebelumnya," ungkap bupati.

Lebih rinci bupati menyebut, jumlah desa di Kabupaten Bima sebanyak 191 desa dan 18 kecamatan.

Kemudian, masih ada beberapa desa yang kategori Terluar, Tertinggal dan Terjauh.

Meskipun jelas politisi Golkar ini, pada tahun 2019 sudah tidak termasuk kategori daerah tertinggal, namun dalam upaya memajukan dunia pendidikan, pihaknya ingin adanya pemerataan yang lebih maksimal di semua kecamatan yang ada.

"Atas nama Pemerintah daerah dan masyarakat, agar dukungan program Inovasi ini dapat berlangsung pada tahap-tahap selanjutnya," harap bupati.

Pertemuan ini turut dihadiri dinas terkait, yakni Dinas Dikbudpora, Bappeda, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, DPMD, Dinas Kominfostik dan Kementerian Agama Kabupaten Bima.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved