Realisasi Pendapatan dari Gili Trawangan Jomplang dengan Target, Ini Kata Gubernur NTB
Gubernur NTB Zulkieflimansyah buka suara perihal realisasi Pendapat Asli Daerah (PAD) NTB dari bekas lahan PT Gili Trawangan Indah (GTI). Ini katanya.
Sisa empat bulan ke depan, pihaknya mengaku pesimis eksekutif mampu memenuhi target PAD Gili Trawangan sebesar Rp366 miliar.
"Target itu menurut kami sangat tidak memungkinkan untuk tercapai," katanya.
Waktu yang tersisa tinggal beberapa bulan, secara logika itu tidak mungkin mencapai target.
"Ketika proyeksi pendapatannya tinggi, maka akan berkonsekuensi pada tingginya belanja, sementara realisasinya tidak seperti itu, maka tentu ini akan mengganggu APBD kita," tegas Syirajudin.
Komisi I berharap, Badan Anggaran (Banggar) DPRD NTB dapat mempertanyakan masalah pengelolaan Gili Trawangan ini kepada pihak Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).
Selanjutnya, Banggar DPRD Provinsi NTB menyoroti kecilnya realisasi PAD dari aset daerah di Gili Trawangan.
Wakil Ketua DPRD Provinsi NTB Nauvar Furqoni Farinduan mengakui, data realisasi PAD dari aset Gili Trawangan tersebut sangat kecil dibanding target.
"Ya tadi saya rapat dengan komisi III, PAD kita dari aset di Gili Trawangan baru 0,05 persen, yang masuk hanya Rp201 juta dari target Rp366 milyar. Angka itu bukan kecil lagi, tapi zonk," katanya.
.
Diungkapkan Farin, hal itu menjadi sorotan Banggar pada pembahasan KUA-PPAS APBD Perubahan tahun 2022 ini.
Karena hal itu bisa memicu kembali timbulnya utang ditahun anggaran 2022 ini dan akan menjadi beban lagi di tahun anggaran 2023.
"Karena kalau begitu kondisi realisasi pendapatan kita, maka akan pengaruh ke program belanja untuk bayar program ini bayar program itu, jadinya tidak bisa dilaksanakan. Maka muncul lagi utang di APBD berikutnya," jelas Farin.
(*)