Gerindra NTB Tak Akan Halangi jika Mori Hanafi Pindah Partai

Partai Gerindra, kata Ali hanya ingin memberikan ruang lebih luas kepada Mori Hanafi agar fokus memimpin KONI dan PSSI NTB.

Penulis: Lalu Helmi | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
TribunLombok.com/Lalu Helmi
Sekretaris Jenderal DPD Partai Gerindra NTB Ali Usman Alkhairy menanggapi dinamika di internal Partai Gerindra pada Rabu, (24/8/2022). 

Namun, secara kepartaian Ali berharap Mori tidak mengambil sikap demikian.

Ali meminta Mori bersikap bijak dalam merespon dinamika ini.

Baca juga: Rannya, Anak HBK Putuskan Maju di Pileg DPRD NTB Dapil Lobar - KLU di 2024

"Kami di partai gerindra tentu berharap beliau tidak melakukan itu," katanya singkat.
"Seperti yang sering beliau sampaikan bahwa beliau kader senior, kader lama, kader karatan beliau bisa memahami kondisi ini sebagai dinamika demokrasi di gerindra. Itulah politik, pasang surut," ujarnya menambahkan.

Terlepas dari itu, selaku unsur pimpinan DPD Gerindra NTB, Ali berterima kasih kepada partai lain yang telah menyukseskan acara pelantikan Nauvar Furqani Farinduan sebagai pimpinan DPRD NTB menggantikan Mori.

"Kami berterima kasih kepada ketua fraksi dan pimpinan partai lain, tidak terpengaruh pada isu-isu yang berkembang sehingga acara ini berjalan sukses," tandasnya.

"Alhamdulillah semua memiliki kesadaran demokrasi untuk mempercepat acara ini, terjaga atau terjaminnya hak-hak masyarakat sehingga pelantikan ini lancar," katanya menambahkan.
Senada dengan Ali, Ketua Fraksi Partai Gerindra di DPRD NTB menanggapi isu Mori yang mulai didekati sejumlah parpol.

Sudirsah mengaku belun secara pasti menerima informasi tersebut.

Menurutnya, apapun keputusan politik Mori Hanafi merupakan hak prerogatif yang tidak bisa diintervensi oleh siapapun.

"Diserahkan kepada beliau, apakah masih bertahan di Gerindra atau pindah partai, itu hak otonomi beliau. Jadi silakan saja itu hak beliau. Kita tidak bisa menghalangi," pungkasnya.

Terkait potensi suara Gerindra tergerus di dapil IV jika Mori Hanafi keluar, Sudirsah tak ingin berkomentar terlalu jauh perihal tersebut.

"Ini belum terjadi. Yang jelas partai tidak ingin kader pergi begitu saja, kami di Gerindra sifatnya terbuka. Yang menentukan beliau, terkait nanti suara Gerindra tergerus atau tidak, ini kan belum. Yang jelas Gerindra punya pengalaman panjang, bukan partai baru. Untuk mengantisipasi hal-hal seperti ini kita sudah siapkan langkah-langkah strategis," bebernya.

Ia juga menegaskan bahwa dinamika yang terjadi di internal Partai Gerindra dengan Mori Hanafi merupakan hal yang biasa. 

"Sebenarnya ini hal yang biasa, Mori saja tidak pernah mempermasalahkan. Santai dengan kondisi ini. Kenapa kita yang kemudian heboh seolah-olah ini gempa bumi yang luar biasa," kata anggota DPRD NTB dapil Lobar-KLU itu.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved