Program Sekolah Adiwiyata, Bentuk Upaya DLH Lotim Minimalisir Sampah Plastik Lewat Sekolah
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Timur mengupayakan meminimalisir sampah lewat sekolah melalui program Sekolah Adiwiyata.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM,LOMBOK TIMUR - Sampah plastik kerap kali menjadi masalah serius bagi terselenggaranya lingkungan yang bersih dan masa depan Bumi.
Kendati telah banyak aturan dan regulasi Pemerintah soal pembatasan penggunaannya, akan tapi keberadaan limbah anorganik ini tidak bisa dihindari.
Sadar akan tingginya limbah plastik, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Timur mengupayakan meminimalisir sampah lewat sekolah melalui program Sekolah Adiwiyata.
Nantinya Program ini mendorong setiap siswa membawa Sampah plastik dari rumah masing-masing untuk di kumpulkan ke sekolah jarak tiga hari diangkut Dinas LH, kemudian diolah menjadi paving block di SMAN 2 Selong.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan ( P2KL) Dinas LH, Makrifatullah saat di konfirmasi TribunLombok.com, Kamis (4/8/2022).
Baca juga: Buka Festival Lasqi, Bupati Sukiman Azmy: Ajang Gali Potensi Seni Qasidah di Kabupaten Lombok Timur
"mekanismenya adalah setiap siswa dianjurkan membawa Sampah plastik dari rumah untuk dikumpulkan di sekolah," katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, produk paving block SMA 2 Selong sebelumnya telah diuji, akan tetapi guna memastikan keberlanjutan produk tersebut, harus melewati uji daya tekan di Universitas Mataram.
"hasilnya memang sudah ada, akan tetapi daya tekannya musti diuji terlebih dahulu di Universitas Mataram,"ujarnya.
Sebelumnya, Lanjut Makrif, Dinas LH Sudah melayangkan Surat edaran kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Timur serta Kanwil Kemenag agar menghimbau Kepala sekolah untuk memerintahkan anak didik membawa Sampah plastik.
Baca juga: Upaya Berantas Rentenir Melalui Program Lotim Berkembang Diklaim Berhasil, Ini Kata Sekda
program tersebut dimulai dari Sekolah yang berada di Kota Selong, yang kedepannya akan ditularkan ke setiap kantor.
"SE sebelumnya sudah disampaikan ke setiap kantor yang membidangi satuan Pendidikan,"paparnya.
Lebih jauh dijelaskan Makrifatullah, dalam penelitian, sepuluh sampai dua puluh tahun baru sampah plastik terurai, karenanya program ini langkah yang tepat untuk menekan jumlah Sampah , lebih-lebih setiap aktivitas perbelanjaan selalu menggunakan plastik.
"Sampah plastik bisa terurai lama sekali, karenanya program ini diharapkan mampu menekan sampah plastik,"pungkasnya.
Baca juga: Sumbawa Sasaran Peredaran Narkoba, Rata-rata Jaringan Lintas Provinsi
(*)