Berita NTB

China Investasi 2,2 Triliun Bangun Kereta Gantung Rinjani, Pemprov NTB Sebut Di Luar Kawasan TNGR

Mohammad Rum menjelaskan bahwa nilai proyek kereta gantung Rinjani tersebut sebesar Rp2,2 Triliun.

Penulis: Lalu Helmi | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM/LALU HELMI
Lanskap Gunung Rinjani. 

“Disediakan pekerjaan di mana? Yang saya bayangkan, ini hanya politik ekonomi kalangan menengah ke atas. Bisa dipastikan tempat dan resto dan kafe akan dibangun di sana nanti,” kata Dwi.

Selain memandang dari segi ekonomi, perlu juga pemda NTB melihat dampak bagi warga lokal dan aspek ekologi yang ada di Gunung Rinjani.

Apalagi lanjut Dwi, rencana pembangunan kereta gantung ini memiliki panjang 11 kilometer dari bawah kaki Gunung Rinjani.

“Lalu apa dampak yang dinikmati masyarakat lokal apa. Satu lagi, space tambahan dari aspek ekologi. Apakah AMDAL-nya sudah dipertimbangkan untuk lokasi membangun tiang kereta tidak merusak kawasan hutan?” kata Dwi mempertanyakan.

Dia pun memberikan pandangan kepada Pemda NTB NTB untuk membuat kajian analisis mengenai dampak lingkungan yang akan ditimbulkan bagi proyek yang akan dikerjakan oleh PT Indonesia Lombok Resort itu.

“Jadi melihat Amdal ini harus jeli. Makanya investor ini nanti perlu diberikan klausul-klausul jika ada kerusakan yang ditimbulkan oleh proyek ini,” katanya

Dia pun menyarankan rencana proyek kereta gantung sepanjang 11 kilometer ini untuk dikaji secara mendalam oleh Pemda NTB bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan NTB bersama pemerintah pusat.

Apalagi status Gunung Rinjani tercatat sebagai daerah Kawasan perlindungan hutan negara.

“Jadi Harus jeli komisi AMDAL-nya. Jangan sampai kebobolan. Karena ini Kawasan hutan, kami minta lebih hati hati dalam mengkaji AMDAL-nya dan harus lebih ketat,” kata Dwi.

(*)

 

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved