Kasus Anak Kiai Jombang, Viral Video Diduga Santriwati Nangis Hingga Banyak Santri yang Minta Pulang

Beredar video viral diduga santri putri nangis saat ponpes di Jombang digeledah polisi hingga banyak santri ketakutan dan minta dijemput orangtua.

Editor: Irsan Yamananda
KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ
Petugas gabungan dari Polda Jatim dan Polres Jombang melakukan upaya jemput paksa terhadap MSA, tersangka kasus pencabulan. Viral video diduga santriwati menangis saat polisi geledah ponpes hingga banyak santri yang takut dan minta dipulangkan. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Beredar sebuah video viral terkait kasus dugaan pencabulan yang menyeret MSA alias Bechi (42), anak kiai kondang di Jombang.

Video tersebut memiliki narasi santri putr Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Jombang menangis.

Rekaman video berdurasi 21 detik itu diunggah oleh akun Instagram #Andrelli_48.

Mereka meneteskan air mata ketika polisi memasuki area ponpes untuk mencari keberadaan Bechi.

"Santriwati Ponpes Shiddiqiyyah menangis di tengah upaya aparat untuk menangkap MSAT, anak kiai Jombang, MM yang dituding melakukan pencabulan," tulis akun @Andreli_48.

Perekam diduga berjenis kelamin perempuan.

Menurutnya, aparat datang ke pondok pesantren menggunakan seragam lengkap, tameng dan helm pelindung.

Si perekam menangis sesenggukan saat menceritakan hal yang ia saksikan.

Mengutip TribunJatim, perempuan itu mengulas bahwa kedatangan para petugas kepolisian terbilang begitu, dengan keberadaan sosok yang disebut dengan kata 'beliau'. 

Belum jelas, kata 'beliau' yang dipakai oleh perempuan si perekam video tersebut, ditujukan untuk sosok siapa. 

Baca juga: Kasus Pencabulan Anak Kiai Jombang: Modus Transfer Ilmu, Timbul Tenggelam dan Tersangka Sempat Kabur

Setelah Bechi menyerahkan diri dan diamankan petugas, banyak santri yang minta dijemput pulang.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Mohammad As'adul Anam.

Menurutnya, sudah ada beberapa yang dijemput oleh orangtuanya.

Namun, ada juga yang belum pulang.

"Tapi kenyataan di sana itu, banyak perempuan yang takut dan ditarik pulang (orangtua)," ungkap Anam dikutip dari Kompas.

Awal Mula Kasus

Sejak dilaporkan, kasus pencabulan itu memang timbul tenggelam.

Berdasarkan informasi yang beredar, dugaan pencabulan itu dilakukan dengan modus transfer ilmu terhadap santriwati.

Terduga korban yang melapor pertama kali berinisial NA, salah seorang santri perempuan asal Jawa Tengah.

Ia melaporkan kasus tersebut ke Mapolres Jombang pada bulan Oktober 2019 silam.

Tersangka MSA terus mangkir dari panggilan polisi sejak dilaporkan.

Kasus dugaan pencabulan itu seakan tenggelam begitu saja dalam kurun waktu dua tahun.

MSA kemudian mengajukan praperadilan ke Pengadilan Negeri Surabaya untuk meminta kejelasan status hukumnya.

Sayangnya, permohonan tersebut ditolak hakim PN Surabaya pada bulan Desember 2021.

Baca juga: Tersangka Pencabulan Sempat Kabur, Polisi Berupaya Menangkap Anak Kiai Jombang Lebih dari 12 Jam

Pengajuan kembali dilakukan oleh MSA pada bulan Januari 2022.

Lagi-lagi permohonan MSA ditolak.

MSA kemudian dikabarkan kabur ketika dijemput paksa oleh aparat pada hari Minggu (3/7/2022).

Polda Jatim kemudian mengerahkan pasukan untuk kembali menjemput paksa MSA pada Kamis (7/7/2022) seperti dikutip dari TribunJatim.

(TribunJatim/ Luhur Pambudi dan Luhur Pambudi) (Kompas/ Nadia Intan Fajarlie)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved