Seni dan Budaya NTB

Komunitas Akarpohon Rilis Buku Kumpulan Puisi Iin Farliani, Selanjutnya Tur Buku

Komunitas Akarpohon Mataram merilis buku kumpulan puisi Usap Matamu dan Ciumlah Dingin Pagi karya Iin Farliani di Warjack, Taman Budaya NTB.

Editor: Robbyan Abel Ramdhon
Akarpohon Mataram
Iin Farliani penulis buku Usap Matamu dan Ciumlah Dingin Pagi 

Secara garis besar, buku kumpulan puisi Usap Matamu dan Ciumlah Dingin Pagi menggambarkan tentang tumbuh kembang seorang perempuan beserta cara ia memahami dunia sekitar, yang meliputi ruang privat dan ruang sosial.

Baca juga: Perjalanan Karier Fiersa Besari, Penulis Buku Garis Waktu yang Kini Diadaptasi jadi Film

Iin berharap buku kumpulan puisi Usap Matamu dan Ciumlah Dingin Pagi menemui para pembacanya, terutama orang-orang yang ingin melihat dunia dari kacamata seorang penyair perempuan.

“Perempuan sering dinilai hanya mampu membahas hal-hal yang bersifat domestik. Sedangkan, buku kumpulan puisi Usap Matamu dan Ciumlah Dingin Pagi lebih menggambarkan hal-hal yang bersifat universal,” tutur Iin.

Sementara itu, Manajer Program Komunitas Akarpohon Mataram, Ilda Karwayu mengatakan, program Rilis! mengadaptasi konsep penggarapan musik.

Penggarapan musik cenderung rapi dan cukup efektif dalam menyebarkan karya-karya kepada para apresian. Hal tersebut, ditemukan setelah Komunitas Akarpohon melakukan refleksi mengenai keterbatasan penyebaran karya.

“Selain itu, konsep penggarapan musik memiliki rentang waktu cukup banyak untuk mengenalkan karya-karya yang telah dirilis,” ungkap Ilda, di Taman Budaya NTB, Minggu, 3 Juli 2022.

Rilis!, Perayaan Buku, serta Tur Buku merupakan satu rangkaian program yang diinisiasi oleh Komunitas Akarpohon Mataram untuk menyebarluaskan distribusi buku-buku yang telah terbit.

“Sehingga, ketika acara Perayaan Buku dihelat, pembaca dapat berdiskusi langsung dengan penulis dan pembahasan karena sudah datang ke acara Rilis!,” ujar Ilda.

Setelah Rilis! dan Perayaan Buku, Komunitas Akarpohon Mataram bakal melakukan Tur Buku di berbagai kabupaten di Pulau Lombok.

Hal tersebut, diharapkan dapat menjawab fenomena buku-buku penulis NTB yang jarang terbaca di daerah sendiri.

“Manajemen teknis acara dari program-program Komunitas Akarpohon Mataram yang cukup apik diharapkan dapat tertular ke berbagai komunitas di Mataram dan seluruh penjuru Pulau Lombok,” tutur Ilda.

Dari acara Rilis! Komunitas Akarpohon Mataram hendak menyasar apresian secara umum.

Namun, secara politis, Komunitas Akarpohon Mataram ingin menyasar massa para penulis yang bukunya sedang dirilis.

“Lokasi gelaran Rilis! cenderung menyesuaikan dengan lokasi massa para penulis dan berbagai tempat umum. Kami ingin Komunitas Akarpohon Mataram bersifat inklusif serta tidak terafiliasi hanya pada satu tempat belaka,” tandas Ilda.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved