Ibadah Haji 2022
92.668 Jemaah Haji Indonesia 2022 Berangkat ke Tanah Suci
Pemberangkatan jemaah haji Indonesia 2022 dalam 2 gelombang sejak 4 Juni 2022 hingga 3 Juli 2022
Wukuf di Arafah akan berlangsung pada 8 Juli 2022.
Jemaah mulai diberangkatkan dari hotel di Makkah menuju Arafah pada 7 Juli 2022.
Sementara itu, kondisi cuaca di Arab Saudi saat ini sangat panas.
Selain panas, kelembaban udara juga sangat rendah.
Tim Kesehatan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dr Edi Supriyatna mengingatkan bahwa suhu yang tinggi dengan kelembaban rendah merupakan kondisi ekstrem yang sering menjadikan orang tidak sadar dirinya mengalami kekurangan cairan.
“Di Saudi, ekstremnya karena suhu tinggi dan kelembaban rendah sehingga tidak sadar kita sudah kekurangan cairan. Maka support kami kepada semua jemaah, minum air jangan tunggu haus,” pesan dr Edi saat di KKHI Makkah, Minggu (3/7/2022).
Bagaimana agar jemaah bisa rutin minum dan tidak sering buang air kecil? dr Edi berbagi tips.
Menurutnya, proses minumnya diukur, minimal 200 ml per jam atau satu gelas belimbing per jam saat aktivitas.
Baca juga: 389 JCH Kota Mataram di Tanah Suci Dalam Keadaan Sehat Jelang Puncak Haji

“Agar tidak dehidrasi dan tidak sering kencing, minum diatur 200 ml/jam dan dicampur dengan setengah sachet oralit. Diminum setiap satu jam sekali, saat beraktivitas. Minumnya pelan-pelan dan dinikmati,” tuturnya.
Untuk menjaga kelembaban dan menghindari hidung mimisan karena terlalu panas dan kering, jemaah juga diimbau tetap menggunakan masker.
“Yang pasti, jangan terlalu capek dan cukup istirahat. Simpan energi, khususnya saat-saat ini yang sudah memasuki fase persiapan menuju pucak haji Arafah, Muzdalifah, Mina (Armuzna),” pesannya.
Baca juga: Cuaca Panas Paksa Jadwal Lempar Jumrah Berubah, Jemaah Haji Indonesia Dapat Waktu Dini Hari
Kepada para pembimbing ibadah, dr Edi berpesan agar mereka terus mengimbau dan mengingatkan jemaah cukup istirahat atau menahan diri untuk tidak beraktifitas diluar hotel selama tiga hari sebelum Armuzna.
Sebab, jemaah perlu mempersiapkan kondisi fisiknya agar berada dalam kondisi prima saat di Armuzna.
“Kita semua harus ingat bahwa puncak dari ibadah haji adalah Armuzna, dan itu butuh fisik yang prima,” tandasnya.
(*)