Berita Lombok Timur
Kasus Stunting Lombok Timur Capai Angka 130 Ribu
Sekda menilai penurunan angka stunting menjadi sangat penting karena, 5-10 tahun kedepan angka stunting menjadi syarat pergaulan antar negara.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM,LOMBOK TIMUR - Angka stunting di Lombok Timur capai 130 ribu kasus.
Berkaitan dengan itu, penyelenggaraan car free day kali ini dirangkaikan dengan perayaan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) ke-29, Minggu (3/7/2022) bertempat di Taman Rinjani, Selong.
Pemerintah Daerah Lombok Timur berkomitmen menurunkan angka stunting.
Momentum kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya yang fokus pada sosialisasi masalah stunting.
Baca juga: Bupati Lombok Timur Harap 974 Mahasiswa KKN Universitas Mataram Bantu Atasi Stunting
Target Pemda Lotim kali ini ialah menurunkan angka stunting menjadi 14 persen menuju tahun 2024.
Hal itu sejalan dengan tema Harganas ke-29, “Ayo Kita Turunkan Angka Stunting sampai 14% Pada Tahun 2024.”
Sekretaris Daerah Lombok Timur M Juaini Taofik menyebut angka stunting di Lombok Timur berada di kisaran 130 ribu.
"Bayangkan kalo jumlah penduduk Lotim yang mengalami stunting saja, itu angkanya masih 130 ribu. Kalo 130 ribu, itu artinya setara dengan penduduk se-Kabupaten Sumbawa Barat," ungkapnya.
Baca juga: Catatkan Nol Kasus Stunting, Wagub NTB Apresiasi Kinerja Posyandu Desa Pulau Maringkik
Menurutnya, hal itu tidak main-main. Dia menyebut ini pekerjaan berat, maka harus bersabar supaya tahun 2024, angka 14% itu dapat terwujud.
Sekda menilai penurunan angka stunting menjadi sangat penting karena, 5-10 tahun kedepan angka stunting menjadi syarat pergaulan antar negara.
"Jika nanti pergi keluar negeri, kalo sekarang masih vaksin dulu, nanti kalo keluar negeri 5-10 tahun yang akan datang, syarat pergaulan antar negara itu adalah angka stunting," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas DP3AKB H Ahmad menyampaikan bahwa peringatan ini merupakan upaya terus menerus untuk meningkatkan kesadaran dan peran masyarakat terhadap pentingnya keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
"Mari sama-sama menuju keluarga berkualitas, mari cegah stunting bersama sehingga 2 tahun menuju 2024 itu, target 14% bisa tercapai," ajaknya semangat.
Kegiatan ini diakhiri pemberian penghargaan kepada Pemenang Lomba Apresiasi Duta dan Jambore Ajang Kreativitas GenRe (ADU JAK) Provinsi NTB.
Penghargaan diberikan kepada camat, Kades, UPTD KBB atas partisipasi aktif dalam mendukung percepatan penurunan stunting, pencegahan perkawinan anak dan pelaksanaan program Bangga Kencana, serta penyerahan hadiah kepada pemenang lomba cerdas cermat Tim Pendamping Keluarga (TPK), dan Penyuluhan PKB/PLKB.