Berita Lombok Timur
Bupati Lombok Timur Harap 974 Mahasiswa KKN Universitas Mataram Bantu Atasi Stunting
Kehadiran para mahasiswa KKN Universitas Mataram ini diharapkan membawa manfaat besar dalam rangka merubah pola pikir masyarakat
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM,LOMBOK TIMUR - Bupati Lombok Timur H.M. Sukiman Azmy menerima 974 mahasiswa Universitas Mataram yang hendak melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di 95 desa di Lombok Timur.
Penerimaan dilaksanakan di Halaman Kantor Bupati, Kamis (23/6/2022).
Bupati, dalam sambutannya menyampaikan kondisi Lombok Timur secara umum, termasuk potensi dan dinamika permasalahan yang ada di daerah ini.
Kehadiran para mahasiswa ini diharapkan membawa manfaat besar dalam rangka merubah pola pikir masyarakat.
Baca juga: Hafiz Indonesia asal Lombok Timur Raih Gelar Peserta Suara Terbaik MTQ Internasional di Amerika
Karena itu ia meminta agar mahasiswa tidak merubah kondisi fisik desa,
"Sarana fisik itu tidak merubah nilai KKN dan itu juga bukan pekerjaan kalian. Yang harus dilakukan adalah merubah mindset masyarakat dan prilakunya supaya jadi lebih baik," pesannya.
Bupati pun berharap kerja sama antara Pemda Lotim dan Unram yang sudah berjalan dapat ditingkatkan di masa mendatang, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Selamat mengabdi di masyarakat demi keberlangsungan hidup yang lebih baik," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama Ketua Pusat Layanan KKN LPPM Unram Islamul Hadi mewakili Rektor Unram menyampaikan bahwa kegiatan KKN tersebut merupakan sinergi yang menggabungkan potensi sumber daya lokal, masyarakat, dan mahasiswa.
Disebutnya kegiatan itu dilaksanakan dengan prinsip dan pendekatan respirokal, artinya, masyarakat harus berpartisipasi secara aktif melakukan kegiatan di lingkungan sosial, begitupun mahasiswa ikut aktif membantu masyarakat dalam melakukan kegiatan mereka.
Baca juga: MXGP Samota 2022 Tak Pakai APBD, Berikut Daftar Sponsornya
Adapun program KKN yang akan dilaksanakan adalah intervensi terhadap gagal tumbuh (stunting) yang akan berlangsung di 65 desa, Desapreneur di tiga desa, rumah pangan lestari di tiga desa, desa tertinggal di 14 desa, juga pariwisata dan lingkungan 10 desa.
(*)