Berita Kota Mataram
Dua Bulan Tak Melaut, Kehidupan Nelayan Ampenan Terancam
Nelayan Kampung Bugis, Mataram terpaksa berhenti melaut lebih dari dua bulan akibat gelombang tinggi dan angin musim barat.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
Ringkasan Berita:
- Nelayan Kampung Bugis, Mataram terpaksa berhenti melaut lebih dari dua bulan akibat gelombang tinggi dan angin musim barat.
- Aktivitas laut terhenti membuat para nelayan menghadapi musim paceklik, meski tetap merawat perahu dan jaring sambil menunggu cuaca normal.
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM - Sejak lebih dari dua bulan terakhir, nelayan Kampung Bugis, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, terpaksa menghentikan aktivitas melaut akibat ganasnya gelombang dan angin musim barat.
Salah satunya adalah Muksin (58), yang kini duduk di atas pasir hitam di depan rumahnya, menatap perahunya yang terparkir kaku dan sunyi.
Perahu yang biasanya menjadi sumber nafkah kini hanya hanya bersandar di pesisir.
“Bagi kami, nelayan kecil, ini adalah musim paceklik yang sesungguhnya,” ucap Muksin lirih saat ditemui TribunLombok.com, Jumat (14/11/2025).
Musim Barat, yang dikenal dengan angin kencang dan gelombang tinggi, membuat Muksin dan para nelayan lainnya tak berani menantang samudra. Ombak yang dapat mencapai dua meter tinggi menjadi ancaman bagi keselamatan mereka.
“Saya tahu, nekat melaut saat ini berarti mempertaruhkan nyawa dan menenggelamkan kapal, jadi saat ini yang kita kerjakan ndak ada,” ujarnya dengan nada sedih.
Setiap pagi, Muksin tetap berjalan ke dermaga, namun bukan untuk melaut. Ia hanya mengelus lambung kapal yang mulai ditumbuhi lumut, memperbaiki jaring yang robek, dan membersihkan mesin perahu.
Baca juga: Sempat Dikabarkan Hilang 3 Hari, Nelayan di Sumbawa Barat Ditemukan dalam Kondisi Selamat
Meski sempat terpikir untuk mencari pekerjaan lain demi memenuhi kebutuhan sehari-hari, Muksin enggan meninggalkan laut, profesi yang telah menjadi identitasnya seumur hidup.
“Yang saya harapkan saat ini ombak kembali mereda, biasanya beberapa bulan ini, mudahan bisa segera selesai (badainya),” pungkasnya.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lombok/foto/bank/originals/CUACA-BURUK-NELAYAN-BINTARO.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.