Ibadah Haji 2022

Mengapa Memakai Sandal Begitu Penting bagi Jemaah Haji saat Beribadah di Tanah Suci?

Kondisi cuaca di Arab Saudi saat ibadah haji 2022 bersamaan dengan berlangsungnya musim panas sehingga suhu bisa mencapai 50 derajat celcius

Dok.PT AP I Bandara Lombok
Jemaah Calon Haji (JCH) kloter pertama NTB hendak naik pesawat Garuda Indonesia yang terbang langsung dari Lombok ke Arab Saudi, Senin (20/6/2022). Jemaah haji Indonesia yang kehilangan sandal rentan mendapatkan kendala, atau misalnya sandal tertukar, terbawa jemaah lain, atau tertinggal di suatu tempat. 

Telapak kakinya pun kepanasan dan melepuh. Petugas menemukan lelaki itu kebingungan, tanpa sandal, dan telapak kakinya terluka.

Contoh lain, seorang perempuan anggota jemaah haji Indonesia asal Banda Aceh, juga mengalami hal serupa. Perempuan paruh baya itu duduk lemas dan kesakitan saat ditemui tim Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (P3JH) di halaman Masjid Nabawi, Sabtu (18/6/2022) lalu.

Kakinya memerah seperti terbakar dan sangat perih ketika disentuh.

Menurut dr Fachrurrazy Basalamah, anggota P3JH, luka itu termasuk derajat luka bakar tingkat sedang yang terjadi pada lapisan kulit lebih dalam dari epidermis.

Meski keramik di area Masjidil Haram tak sepanas di Masjid Nabawi, tetapi kasus semacam itu juga perlu diwaspadai di Mekkah.

Apalagi, jika jemaah yang kehilangan sandal kemudian nekat berjalan telanjang kaki sampai ke terminal di sekitar masjid saat siang hari.

Penyembuhan lamaSecara medis, kaki melepuh akibat kepanasan itu tidak dapat serta merta disembuhkan dalam waktu singkat.

Jika tingkat luka bakarnya tinggi atau sampai merasuk ke kulit bagian dalam, maka proses penyembuhan bisa makan waktu lama.

Baca juga: Kemenag Terbitkan Panduan Ibadah Idul Adha 1443 H di Masa Pandemi Covid-19 dan Wabah PMK

Jemaah Calon Haji (JCH) kloter pertama NTB naik pesawat Garuda Indonesia yang terbang langsung dari Lombok ke Arab Saudi, Senin (20/6/2022).
Jemaah Calon Haji (JCH) kloter pertama NTB naik pesawat Garuda Indonesia yang terbang langsung dari Lombok ke Arab Saudi, Senin (20/6/2022). (Dok.PT AP I Bandara Lombok)

“Proses penyembuhan sampai 21 hari,” kata Kepala Seksi Kesehatan Klinik Kesehatan haji Indonesia (KKHI) di Makkah, dr Imran Saleh H, saat ditemui di MCH di Mekkah, Sabtu (11/6/2022).

Kenapa penyembuhan sampai 21 hari? Menurut Imran, perawatannya harus dilakukan secara bertahap.

Mula-mula, telapak kaki mesti didinginkan dengan cara diguyur air sekitar 10 menit.

Kemudian kulit yang mati atau rusak akibat terbakar panas harus dikelupas.

Setelah bersih, kulit diberi obat. Pasien tidak bisa berjalan.

“Pasien boleh berjalan kalau luka di kulit itu sembuh. Artinya, proses ibadah jemaah terganggu,” katanya.

Kondisi bisa semakin parah jika kasus menimpa jemaah dengan komorbid diabetes melitus (kencing manis).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved