Berita Kota Mataram

Kota Mataram Terapkan Seragam Baru Juru Parkir hingga Sistem Pembayaran Barcode

Kepala UPTD perparkiran Kota Mataram Lalu M Sopandi menyampaikan, seragam ini dilengkapi dengan nomor pengaduan di bagian belakang seragam.

Penulis: Laelatunniam | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM/LAELATUNNI'AM
Kepala UPTD Perparkiran Kota Mataram Lalu M. Sopandi menunjukkan seragam baru juru parkir di wilayah Cakranegara 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Kebijakan baru pemerintah Kota Mataram mengeluarkan seragam parkir setiap kecamatan di Kota Mataram.

Setiap kecamatan memiliki warna seragam yang berbeda sebagai identitas di setiap kecamatan.

Seragam parkir ini sedikit berbeda dengan seragam parkir sebelumnya, di mana seragam baru dikombinasikan dengan batik Nusantara dan memiliki penutup kepala.

Baca juga: Jukir di Kota Mataram Keluhkan Sistem Nontunai: Kadang Tombok untuk Penuhi Setoran

Kepala UPTD perparkiran Kota Mataram Lalu M Sopandi menyampaikan, seragam ini dilengkapi dengan nomor pengaduan di bagian belakang seragam.

Sehingga ketika jukir tidak sesuai aturan dapat dilaporkan melalui nomor pengaduan yang sudah tertera.

Sementar ini distribusi untuk seragam parkir baru diterapkan di wilayah Kecamatan Cakranegara, yang mana seragamnya berwarna kuning cerah.

"Pengadaan yang sekarang masih 100 buah untuk wilayah Kecamatan Cakranegara, dan masih dalam proses 200 buah untuk wilayah Mataram dan Selaparang," tuturnya Sabtu, (18/6/2022).

Baca juga: Ikon Welcome to Mataram Jadi Spot Foto Warga, Walikota Ingatkan Tempat Parkir

Setiap jukir yang terdaftar di Dinas Perhubungan Kota Mataram dilengkapi dengan dua barcode yang dikalungkan oleh setiap jukir.

Tugas jukir menawarkan masayarakat untuk membayar parkir non tunai.

Apabila saat pembayaran masayarakat masih menggunakan tunai, maka tugas jukir menscan sendiri bayar parkir tersebut melalui e-wallet yang dimiliki.

Sahir, jukir di wilayah Cakranegara yang tim Tribun jumpai sehari yang lalu mengaku sedikit kualahan karena harus menscan sendiri setiap ada yang bayar tunai.

"Soalnya laporan harus dikirim, jadi kita scan sendiri kan gak ada yang bayar parkir tunai," tuturnya.

Selain itu, Jessica asal Karanganyar pengunjung toko di Cakranegara mengaku tidak tahu tentang parkir non-tunai dan menurutnya sedikit ribet karena harus buka e-wallet terlebih dahulu, kemudian scan dan sebagainya.

"Tunai ajalah," katanya.

Sehubungan dengan fakta di lapangan, Kepala UPTD perparkiran kota tetap optimis untuk menggaungkan paparkir non tunai supaya kontrol terhadap kinerja jukir dan pendapatan dari parkir terpantau optimal.

"Tugas jukir yang sudah dilengkapi atribut menawarkan ke masyarakat untuk parkir non-tunai," tutupnya.


(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved