Berita Dompu
55 Kasus Gigitan Anjing di Dompu dalam 4 Bulan, Korban Didominasi Anak-Anak
Berbeda dengan tahun 2019 hingga 2021 lalu, korban gigitan anjing rabies yang meninggal dunia sebanyak 18 orang
Penulis: Atina | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina
TRIBUNLOMBOK.COM, DOMPU - Kasus gigitan anjing di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), Januari hingga Maret sudah tercatat sebanyak 55 kasus.
Jumlah kasus pada triwulan 2022 ini, lebih banyak dibanding tahun 2021 lalu yang mana total kasusnya sebanyak 146 kasus gigitan anjing.
"Jumlah itu baru sampai Maret. Belum masuk tri wulan kedua. Sekarang masih direkap oleh tim di lapangan," kata Kabid Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Dompu, Mujahidin.
Baca juga: Mahasiswa Asal Dompu Diduga Cabuli Balita di Kota Bima, Pelaku dan Korban Masih Keluarga
Meski jumlah kasus gigitan pada awal semester ini lebih banyak dibanding tahun 2021, sejauh ini kata Mujahidin, belum ada kasus meninggal dunia.
Berbeda dengan tahun 2019 hingga 2021 lalu, korban gigitan anjing rabies yang meninggal dunia sebanyak 18 orang.
"Saat itu mereka tidak cepat mendapat pertolongan medis. Karena acuh tak acuh dan menganggap enteng digigit anjing rabies," ungkapnya.
Sedangkan kasus pada tahun 2022 ini, anak-anak banyak yang menjadi korban gigitan anjing karena sedang bermain.
Anjing yang gigit pun, rata-rata berasal dari pegunungan yang digunakan warga untuk menjaga ladang selama menanam jagung.
"Anjing dari pegunungan ini lah, yang galak sekali. Kalau dari kampung, yang dipelihara warga itu tidak ada," tandas Mujahidin.
Untuk menekan kasus gigitan anjing, Mujahidin berharap peran ekstra para orang tua.
Mengawasi dan mengontrol anak-anak saat bermain.
Jika tidak, ia khawatirkan korban anak diserang anjing malah semakin meningkat hingga akhir tahun 2022 nanti.
"Salah satu kunci untuk menekan gigitan anjing, hanya itu. Jauhi anjingnya. Mereka tidak boleh diganggu dan didekati, apalagi anjing itu baru dibawa pulang dari ladang," ungkapnya.
Meskipun sejauh ini, pada tahun 2022 ini belum ada satu pun anjing yang teridentifikasi rabies atau tidak, target pemberian vaksin anti rabies terus dilakukan.
Baca juga: Manajer Astra Honda Racing Team Sebut Tikungan 17 Sirkuit Mandalika Krusial bagi Pembalap
Kesadaran masyarakat pemilik hewan pun, cukup tinggi untuk memberikan vaksin.
Sedangkan pada anjing liar, langsung dilakukan proses eliminasi sehingga potensi gigitan pada manusia berkurang.
(*)