VIRAL Rekaman Video Call Syur Oknum Pejabat Lombok Utara, Pemda Tunggu Investigasi Polda NTB
Beredar Video Call Sex (VCS) yang diduga melibatkan oknum pejabat Dinas Sosial Pemberdayaan, Perlindungan Perempuan dan Anak (Dinsos P3A) Lombok Utara
Penulis: Lalu Helmi | Editor: Sirtupillaili
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK UTARA – Rekaman Video Call Sex (VCS) yang diduga melibatkan oknum pejabat sebuah instansi di lingkup Pemerintah Kabupaten Lombok Utara viral di media sosial.
Dalam video syur berdurasi 5 menit 10 detik itu, oknum pejabat berinisial RA mempertontonkan adegan intimnya dengan seorang laki-laki.
Mereka secara vulgar saling memperlihatkan bagian sensitifnya.
Tak hanya itu, tersebar pula foto-foto pribadi RA bersama keluarganya.
Video tersebut pertama kali disebarkan aku facebook bernama Mbak Betty dan membuat heboh jajaran Pemkab Lombok Utara.
Baca juga: Viral Anggota DPR RI Nonton Video Syur Saat Rapat, Pihak PDIP: Dia Terima WA, Pas Dibuka Isinya Itu
Baca juga: Polisi Ungkap Hasil Pemeriksaan Marshel Widianto, Video Syur Dea Onlyfans Tak Disebar
Menanggapi hal tersebut, Penjabat Sekda Lombok Utara Anding Dwi Cahyadi membenarkan adanya video call seks yang diduga melibatkan ASN.
“Oknum yang ada di VCS tersebut sudah melaporkan diri ke Polda, kami masih menunggu hasil investigasi Polda. Setelah itu baru kami bisa mengambil tindakan lebih lanjut,” ujar Anding, saat dimintai keterangan kepada Tribunlombok.com, Rabu (8/6/2022).
Anding menambhakan, saat ini pihaknya telah memberikan izin cuti kepada RA agar focus menangani persoalannya di kepolisian.
Pemkab Lombok Utara, kata Anding, tidak ingin tergesa-gesa mengambil keputusan terkait kasus ini.
Pihaknya masih menunggu hasil pendalaman yang dilakukan tim Polda NTB.
“Keputusan untuk melakukan hukuman melalui proses pemeriksaan oleh Tim Disiplin ASN, yang tidak boleh keluar dari aturan. Nanti kami akan kaji semua idealnya seperti apa, jangn sampai kami memutuskan sesuatu dengan tergesa-gesa,” paparnya.
“Apalagi kalau seandainya oknum ASN tersebut adalah korban,” imbuhnya.
Berdasarkan informasi dan perkembangan kasus yan ia terima, opsi sanksi yang dapat diberikan kepada yang bersangkutan bisa dalam bentuk penurunan jabatan.
Ketika disinggung terkait identitas pria dalam lawan mainnya dalam VCS tersebut, Anding enggan berkomentar.
Dirinya meminta agar semua pihak menunggu hasil investigas dari kepolisian.
(*)