Berita Bima

Lanyalla Ditodong Aspirasi Penobatan Sultan Muhammad Salahuddin sebagai Pahlawan Nasional

Ada prasasti yang menunjukkan bagaimana Sultan Muhammad Salahuddin saat itu mengumumkan Kesultanan Bima bergabung dengan Republik Indonesia

Penulis: Atina | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/ATINA
Lanyalla Matalitti (baju putih) disambut dengan tarian Wura Bongi Monca di halaman Istana ASI Mbojo Bima, Selasa (7/6/2022) malam. 

"Harapan kami, Sultan Muhammad Salahuddin segera bisa dinobatkan sebagai pahlawan nasional," pungkasnya.

Sementara itu, Lanyalla dalam tanggapannya, menerima usulan dan aspirasi yang disampaikan Majelis Adat dan juga dia pimpinan daerah Bima.

Ia mengatakan, tonggak sejarah bangsa dimulai dari perang di era kerajaan atau kesultanan.

Baca juga: Pemkab Bima Gelontorkan Rp 850 Juta untuk Bangun Taman di Perempatan Talabiu

Sejarah perlawanan kerajaan terhadap kolonialisme Belanda (VOC waktu itu), mengilhami lahirnya pejuang-pejuang kemerdekaan bangsa ini.

"Di Bima sendiri, tercatat perlawanan terhadap penjajah Belanda sejak zaman kesultanan. Perlawanan ini menjadi salah satu cikal bakal lahirnya republik ini," ungkapnya.

Untuk itu, aspirasi yang disampaikan akan diperjuangkan. (*)

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved