Menjawab Isu Kesehatan Jiwa, Yakkum Hadirkan Sarasehan Bersama Tokoh Lintas Agama di Lombok
Sarasehan Isu Kesehatan Jiwa bersama Tokoh Lintas Agama sendiri dihadirkan Yakkum bersama Black Dog Institute dan Emotional Health For All di Lombok.
Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Sebagai salah satu negara dengan populasi masyarakat yang berbasis iman dan plural terbesar di dunia, seruan para pemimpin dan tokoh agama di Indonesia untuk mendukung kesehatan jiwa dan upaya-upaya pencegahan bunuh diri.
“Diharapkan kegiatan ini menjadi inspirasi dan gerakan yang lebih luas di seluruh dunia,” imbuh Arshinta, Direktur Pembangunan Kesehatan Masyarakat dan Kemanusiaan YAKKUM.
“Sekaranglah waktunya, ketika agama diberikan bagian penting dalam Kesehatan Jiwa, tokoh agama harus mempelopori pengurangan stigma terhadap orang dengan masalah kesehatan jiwa,” menurut I Nyoman Suarthanu, Ketua Pengurus Parisada Hindu Dharma Indonesia Bagian Kesehatan.
“Saat ajaran agama mampu mendorong keterbukaan dan berani mengakui kerentanan maka itulah awal pemulihan”, ungkap Ary Mardi Wibowo dari Jakarta Praise Church Community.
“Selama ini, Agama sering kali hanya dikaitkan dengan ritual, dengan Ibadah. Sedangkan agama seharusnya mengakomodasi semua hal, untuk memanusiakan manusia. Reinterpretasi agama, perubahan struktural (seperti kebijakan dan layanan) dan penguatan budaya lokal adalah bagian dari rekomendasi kami”, Musdah Mulia (Indonesian Conference on Religions for Peace) menambahkan.
Selaras dengan pandangan tersebut, Jacklevyn Manuputty, Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia menekankan bahwa lembaga-lembaga keagamaan lah yang justru harus menjadi sasaran pertama dari rekomendasi dan deklarasi ini sebagai bentuk tanggung jawabnya.
Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Irmansyah, menggaris bawahi pentingnya data angka bunuh diri dan berbagai pihak berkolaborasi dalam pencegahan, penanganan dan pemulihan masalah kesehatan dan bunuh diri.
Dan dengan berbagai seruan aksi mencegah bunuh diri melalui kolaborasi keimanan dengan tokoh-tokoh agama di atas, diharapkan mampu menjawab permasalahan bunuh diri di Indonesia.
Adapun beberapa organisasi keagamaan yang hadir di Sarasehan Isu Kesehatan Jiwa bersama Tokoh Lintas Agama, Lombok Barat, NTB Jumat (3/6/2022) di Hotel Holiday Resort.
Majelis Ulama Indonesia yang diwakili oleh KH Miftahul Huda; Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia yang diwakili oleh Pdt Jackelyn Manuputty dan Pdt Ary Mardi Wibowo dari Jakarta Praise Church Community; Komisi Waligereja Indonesia yang diwakili oleh Rm. Y. Aristanto HS, MSF; Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang diwakili oleh KH Sarmidi Husna; Parisada Hindu Darma Indonesia yang diwakili oleh drg. I Nyoman Suarthanu, MAP; Perwakilan Umat Budha Indonesia (Walubi) yang diwakili oleh I Wayan Sianto; International Center for Religions and Peace yang diwakili oleh Prof. Dr. Musdah Mulia, M.A.
(*)